Bisnis.com, JAKARTA — Bank digital milik PT Bank BTPN Tbk., Jenius meluncurkan Tech Hub pertama di Bandung, Jawa Barat.
Tech Hub ini akan menjadi rumah bagi tech enthusiast di Parijs van Java untuk mengembangkan layanan finansial yang semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat digital savvy.
Head of Digital Banking Bank BTPN Irwan S. Tisnabudi, menjelaskan bahwa Kehadiran Jenius Tech Hub di Bandung merupakan upaya bagi Jenius untuk semakin adaptif melihat perkembangan teknologi serta kebutuhan yang dapat diterapkan dan menjadi solusi life finance yang semakin lengkap.
“Dengan hadirnya Tech Hub ini, Jenius dapat menjaring lebih banyak dukungan dan partisipasi dari tech enthusiast di daerah lain untuk ekosistem berbasis teknologi dan digital yang semakin kuat dan beragam,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (21/11/2019).
Jenius Tech Hub Bandung menghadirkan tema open space dan tetap menghadirkan lima nilai Jenius antara lain kelincahan dalam bekerja, berani menyuarakan ide dan pendapat, fokus pada konsumen, memiliki tanggung jawab yang kuat pada Jenius, dan selalu beradaptasi pada perubahan.
Sebelumnya, Irwan mengatakan bahwa Bandung menjadi kota pertama sebagai percontohan. Bank mengincar Yogyakarta sebagai tempat selanjutnya.
Baca Juga
"Banyak tenaga kerja di kota tersebut. Tapi seringkali mereka tidak mau pindah ke Jakarta, makanya kami kasih opsi buka di lokasi mereka," kata Irwan.
Irwan mengatakan membuat Tech Hub di luar Jakarta juga akan memangkas biaya tenaga kerja. Pasalnya antara Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta memiliki perbedaan upah minimum regional (UMR).
"Secara biaya tenaga kerja lebih rendah dari Jakarta, tapi kita juga harus buat investasi baru untuk bangunan," jelas Irwan.
Adapun menurut Irwan sumber daya manusia menjadi satu tantangan di era ini. Inovasi digital perbankan membuat tenaga kerja pada bidang informasi dan teknologi (IT) menjadi sangat penting.
Saat ini tenaga kerja IT yang dimiliki BTPN sekitar 90 hingga 100 orang. "Target penerimaan tenaga kerja di Bandung kami tidak ada. Kami akan sesuaikan dengan pertumbuhan bisnis," kata Irwan.
Sementara itu pada tahun ini Jenius telah menghadirkan sejumlah fitur untuk mengelola finansial, di antaranya Jenius Keyboard. Fitur anyar tersebut memungkinkan nasabah mengakses layanan lebih mudah melalui keyboard pada ponsel pintar.
Selain itu saat ini Jenius juga telah memiliki penukaran valuta asing langsung dari saldo rekening. Bank digital ini telah memiliki opsi mata uang dolar Amerika Serikat, dolar Singapura yen Jepang, dan poundsterling Inggris. Bank berniat meluncurkan tiga mata uang lain sebagai pilihan baru bagi nasabah.
"Rencananya dolar Hong Kong, euro, dan dolar Australia. Semuanya negara tujuan traveling," ujar Irwan.
Hingga akhir September 2019, jumlah pengguna terdaftar Jenius telah mencapai lebih dari 2 juta nasabah. Angka tersebut tumbuh 148% dari periode yang sama tahun lalu.
Sebanyak 60% hingga 70% diantaranya berasal dari wilayah Jabodetabek, Bandung, Jawa Barat dan Surabaya, Jawa Timur. Kendati demikian di luar tiga wilayah tersebut pada tahun ini menunjukan pertumbuhan yang menjanjikan.
Adapun BTPN, perusahaan yang membawahi Jenius pada kuartal III/2019 membukukan kenaikan laba bersih sebesar 20% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,9 triliun.
Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana mengklaim kinerja tersebut disebabkan oleh lini bisnis perseroan yang lengkap dan melayani segmen nasabah lebih luas pasca penggabungan usaha dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Hasil itu pun ditunjukkan oleh pertumbuhan kredit yang berkualitas.
Selain ekspansi ke segmen korporasi dan industri pendukungnya, perseroan juga konsisten mengembangkan Jenius. Platform ini berupaya melayani segmen nasabah lebih luas sekaligus memenuhi kebutuhan para pelaku ekonomi digital.