Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mega Tbk. mengungkapkan bahwa porsi terbesar kredit yang mereka salurkan hingga kuartal III/2019 adalah sektor korporasi.
Menurut Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib, penyaluran kredit terbesar berasal dari segmen korporasi. Pertumbuhan kredit korporasi yang disalurkan MEGA hingga September 2019 mencapai 40% secara tahunan (year-on-year/yoy).
"Pada akhir tahun ini, kredit tumbuh besar berasal dari korporasi khususnya kredit infrastruktur karena Bank Mega mulai masuk kredit infrastruktur seperti jalan tol dan kereta api," kata Kostaman di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Kostaman tidak menyebut nilai kredit infrastruktur yang telah dikucurkan Bank Mega hingga kini. Akan tetapi, berdasarkan data per September 2019 total kredit korporasi yang disalurkan Bank Mega mencapai Rp20 triliun.
Penyaluran pembiayaan terbesar kedua yang dimiliki Bank Mega berasal dari segmen konsumer. Menurut Kostaman, tulang belakang pembiayaan konsumer Bank Mega berasal dari kredit melalui perusahaan joint financing.
"Kami banyak memberikan kredit melalui joint financing karena banyak memberikan kredit motor dan mobil," katanya.
Per September 2019 pembiayaan melalui joint financing yang disalurkan Bank Mega tumbuh 19% yoy. Sementara untuk kredit melalui kartu disebutnya stagnan dibanding periode sama pada 2018.
Kostaman menyebut, dari total pembiayaan senilai Rp48,2 triliun per September ada sekitar 40% pembiayaan yang masuk segmen korporasi. Kemudian, sebanyak 30% ada di sektpr konsumer dan masuk melalui joint financing, serta kredit dari kartu sebanyak 25%.