Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan hasil kinerja perbankan sepanjang 2019 dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan di Jakarta, Kamis (16/1/2020). Suku bunga kredit pada tren penurunan kendati sangat tipis.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan hingga akhir 2019 rerata suku bunga kredit perbankan turun menjadi 10,5 persen. Adapun pada tahun sebelumnya rata-rata bunga kredit di kisaran 10,8 persen.
"Di tengah-tengah kenaikan suku bunga deposito dan kenaikan suku bunga acuan. Perbankan masih bisa menjaga secara rata-rata bahwa suku bunganya tidak naik bahkan turun sedikit," katanya.
Menurut Wimboh, hal itu memberikan gambaran optimisme bahwa perbankan Tanah Air masih kuat untuk tumbuh lebih besar lagi di tahun depan. Tak hanya itu, bank mempunyai permodalan yang cukup.
Meski demikian, Wimboh mengemukakan 2020 ini juga bukan menjadi tahun yang mudah. Untuk itu, lembaga keuangan akan senantiasa menyambut baik langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam melanjutkan pembangunan.
"Kami perkirakan di 2020 akan pertumbuhan masih cukup optimis di 11% untuk kredit ya mungkin ada range-nya bisa ke atas ke bawah 1% dan tentunya kita menyambut baik rencana bisnis perbankan ini tercatat 10%," katanya.
Baca Juga
Sementara itu, pada tahun lalu OJK mencatat pertumbuhan kredit perbankan hanya 6,08% yoy atau jauh di bawah tahun lalu yang 11,7%.
Adapun, tren suku bunga acuan setelah bertengger di level 6% sejak November 2018, pada Juli 2019 bank sentral mulai memangkas suku bunga menjadi 5,75%.
Selanjutnya, penurunan suku bunga acuan rutin 25 basis poin berturut-turut dilakukan pada Agustus, September, dan Oktober 2019 hingga menyentuh 5%.
Sebelumnya, sepanjang 2018 Bank Indonesia telah menaikan suku bunga acuan atau BI 7 – Day Reverse Repo Rate sebanyak enam kali. Dari Mei hingga Desember, suku bunga acuan naik 175 bps dari 4,50% menjadi 6,00%.