Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tidak mencapai target pertumbuhan kredit pada 2019.
Kegagalan ini diungkap Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar. Akan tetapi, Royke tak mengungkap berapa pertumbuhan kredit perseroan sepanjang 2019.
“Kredit enggak sampai [target]. [Proyeksi] tahun ini pelan lah, slow. Infrastruktur tetap lah [menjadi fokus pembiayaan], dan ritel,” kata Royke di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Sepanjang 2019 Bank Mandiri mematok target pertumbuhan kredit sebesar 8 persen-9 persen. Angka ini merupakan hasil perubahan setelah pada awal 2019 BMRI mematok target pertumbuhan kredit di kisaran 10 persen-12 persen.
Royke menyebut, pada 2020 perseroan menargetkan capaian yang lebih baik dibandingkan dengan 2019. Perseroan tercatat memiliki target pertumbuhan kredit 2020 sebesar 11 persen.
Bank pelat merah ini juga mematok target menaikkan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) hingga sekitar 5,5 persen pada 2020.
“Makanya kami harus jagain cost structure dengan baik termasuk DPK. Kalau likuiditas kuat di market harusnya lebih oke. Kalau semua berebut deposito di market ya NIM akan kena. Mudah-mudahkan kalau pertumbuhan kredit bisa tumbuh smooth NIM tak akan terganggu,” ujarnya.