Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri perbankan diharap segera berbenah demi meningkatkan keamanan dana dana data nasabah.
Harapan ini muncul pasca mencuatnya kasus pembobolan tabungan milik wartawan senior Ilham Bintang, yang dilakukan melalui modus penggantian kartu SIM seluler. Kasus ini dianggap membuktikan adanya kerentanan dalam sistem perbankan.
“Bila benar uang diambil dengan internet banking, berarti pengamanan harus ditingkatkan. Internet banking sendiri di beberapa bank besar tanah air harus menyertakan token khusus untuk verifikasi. Bahkan ada alat khusus yang dibuat untuk membuat token lebih mudah. Di bank dengan sistem lebih sederhana, token tertulis diberikan oleh bank kepada nasabah,” ujar Pengamat keamanan siber dari Communication & Information System Security Research Center (CISSRec) Pratama Persadha kepada Bisnis, Selasa (21/1).
Menurut Pratama, peningkatan keamanan wajib segera dilakukan karena dari kasus Ilham Bintang diketahui bahwa pelaku tahu persis nomor seluler mana yang dipakai korban untuk transaksi perbankan. Dia menyarankan verifikasi transaksi ke depannya tak hanya dilakukan melalui SMS, namun juga melibatkan token terpisah.
Pendapat lain dikemukakan ahli teknologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef. Dia menyarankan ke depannya nasabah diwajibkan datang atau menghubungi customer service jika hendak mengganti password layanan mobile banking.
“Kalau mau lebih secure lagi ditambah identitas HP (IMEI) oleh perbankan. Jadi hanya HP tersebut [yang bisa digunakan untuk transaksi daring],” ujar Ian.
Baca Juga
Ketua Program Magister Teknik Elektro ITB ini juga mengingatkan masyarakat agar aktif mengajukan perubahan nomor seluler yang tersambung dengan layanan mobile banking, jika hendak mengganti kartu SIM.
Menurutnya, operator wajar menjual kembali nomor seluler lama yang sudah tak terpakai. Demi mencegah potensi penggunaan nomor lama untuk mengakses layanan perbankan, maka pengguna telepon genggam harus menonaktifkan dulu kontaknya.