Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara (Bank Sumut) menargetkan rasio kredit bemasalah menjadi 3,2 persen pada tahun ini.
Corporate Secretary Bank Sumut Syahdan Ridwan Siregar mangatakan rasio non performing loan (NPL) berada di level 4,36 persen menutup 2019. Jumlah ini naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,88 persen. "Target tahun ini NPL kami jaga pada level 3,20%," kata Ridwan ketika dihubungi, Rabu (29/1/2019).
Upaya menekan kredit bermasalah ini dimulai dengan meningkatkan supervisi atas kredit yang akan disalurkan. Selain itu, perseroan juga akan memperluas ekspansi kredit. Pada 2020 ini, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 9,5% dengan fokus kepada sektor-sektor unggulan perseroan. Penambahan kredit yang dicairkan akan membuat rasio kredit bermasalah menurun.
Baca Juga
"Di antaranya kredit UMKM, kredit konsumsi termasuk kredit pensiun dan kredit kredit program pemerintah seperti KUR dan KPR FLPP," kata Syahdan.
Sebagai penggerak perekonomian daerah, Bank Sumut juga mendorong tumbuhnya kredit poduktif. Tercatat sektor produktif ini kredit telah menyerap kredit sebesar Rp10,52 triliun pada 2019. Sementara NPL cukup terjaga yakni berada pada kisaran 3,17 persen. Adapun, realisasi penyaluran kredit perseroan per Desember 2019 tercatat sebesar Rp23,7 triliun atau naik 8,91% secara tahunan dibanding tahun sebelumnya.