Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Utama Finance (MUF) masih mengandalkan pembiayaan kendaraan sebagai bisnis utama perusahaan meski penjualan otomotif belum pulih.
Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja menuturkan peluang bisnis pembiayaan kendaraan harus dilihat dalam jangka panjang. Penjualan yang melambat dalam beberapa waktu terakhir diyakini akan segera pulih.
"Industri otomotif tidak bisa dilihat hanya dalam 1 tahun saja. Di negara manapun otomotif ini produk yang tidak akan punah, secara statistik [bisa diperkirakan] dari car density-nya," kata Stanley, Senin (17/2/2020).
Stanley memaparkan berdasarkan car density, statistik kepemilikan mobil di Tanah Air masih sangat rendah. Rinciannya setiap enam penduduk baru memiliki satu mobil. Sementara untuk roda dua baru setiap empat penduduk memiliki satu motor.
Stanley tidak merinci capaian negara di Asia Tenggara. Meski begitu berdasarkan data yang ada, car density Malaysia, setiap dua penduduk memiliki satu mobil.
Untuk itu, MUF melihat perusahaan pembiayaan dengan jangkauan terluas akan menjadi kunci memenangkan pasar. Terutama masyarakat yang sulit dijangkau perbankan. Menurut Stanley, dengan potensi bisnis roda empat saja mencapai Rp250 triliun per tahun.
"Ditambah lagi sepeda motor dengan jumlah 20 juta unit, dikali harga Rp6 juta saja ada potensi Rp120 triliun, belum lagi segmen mobil bekas dan motor bekas. Karena itu kami yakin bisnis otomotif Indonesia masih sangat besar," ujarnya.
Adapun MUF tahun lalu menyalurkan pembiayaan senilai Rp8,1 triliun dengan komposisi 75 persen pembiayaan roda empat, dan 25 persen pembiayaan roda dua.Tahun ini perusahaan menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan Rp8,8 triliun.