Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) mengingatkan industri untuk mencermati keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sekaligus target pertumbuhan kredit.
Senior Faculty LPPI Lando Simatupang menuturkan langkah Bank Indonesia sebagai otoritas moneter terlihat bertolak belakang. Untuk itu industri keuangan harus mempersiapkan internal bisnisnya menghadapi tantangan perekonomian ke depan.
"Ini agak lucu memang. Otoritas moneter kasih insentif, tetapi juga memangkas pertumbuhan ekonomi dan kreditnya. Namun, kebijakan ini perlu menjadi perhatian bagi semua pihak," kata Lando, Kamis ( 20/2/2020).
Baca Juga
Lando menyebutkan tahun lalu, disaat perang dagang berkecamuk maka ekonomi di tanah Air hanya tumbuh di sekitar angka 5 persen. Saat ini ketika permasalahan perang dagang belum reda tekanan akan lebih dalam karena terjadi perlambatan ekonomi dunia hingga dampak ekonomi dari penyebaran virus Corona.
"Pertumbuhan ekonomi China dipangkas. Perusahaan [di China} bahkan meminta untuk menunda pembayaran gaji. Ini tentunya hal yang besar [karena Indonesia memiliki hubungan dagang yang kuat dengan negara Tirai Bambu itu]," katanya. Untuk itu, perbankan harus melihat kembali potensi di dalam negeri. Terutama penyaluran kredit untuk usaha mikro kecil menengah yang lebih tahan goncangan ekonomi untuk didahulukan.
"Hanya dapat berharap pada sektor dalam negeri. Itu yang memang harus bisa dimaksimalkan oleh dari pihak debitur dan perbankan," ujaranya.