Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Menteri BUMN Belum Dongkrak Saham Bank BRI (BBRI)

Pada penutupan perdagangan Rabu (26/2/2020), saham BBRI terkoreksi 0,44 persen atau 20 poin menjadi Rp4.480. Sebelumnya harga bergerak di dalam rentang harian Rp4.470—Rp4.510.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) Sunarso didampingi direksi lainnya menyimak pertanyaan awak media sesuai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) Sunarso didampingi direksi lainnya menyimak pertanyaan awak media sesuai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Rekomendasi Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir untuk membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ditanggapi dingin oleh pelaku pasar.

Pada penutupan perdagangan Rabu (26/2/2020), saham BBRI terkoreksi 0,44 persen atau 20 poin menjadi Rp4.480. Sebelumnya harga bergerak di dalam rentang harian Rp4.470—Rp4.510.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut BRI memiliki potensi bisnis menjanjikan dengan semakin berfokus pada penyaluran kredit ultra mikro. Pihaknya pun mendorong BRI untuk bekerja sama dengan bersama beberapa perusahaan pelat merah lainnya.

Emiten berkode saham BBRI ini diposisikan sebagai BUMN dengan nilai strategis tinggi. Tidak hanya memiliki nilai bisnis besar, tapi juga mengemban penugasan dari pemerintah dalam menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR).

“Bank BRI, yang tidak lain bisnisnya besar, juga memang punya tugas yang sangat berat yang namanya mikro retail, tidak mungkin KUR kita bebankan ke Bank Mandiri dan BNI, footprint-nya tidak kuat, tapi BRI sendiri sudah capai jangkauan yang luar biasa,” jelasnya, Rabu (26/2/2020).

Dia mengatakan bahwa untuk mempertajam fokus bisnis BRI, Kementerian BUMN akan mensinergikan BRI dengan PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Hal ini diperkirakan akan selesai paling lambat pada Juni 2020.

“Kami sudah rapat dengan BRI, kami ingin memastikan Juni ini terjadi sinergi yang luar biasa dengan Pegadaian dan PMN. Jadi jelas, tidak ada lagi overlapping kebijakan di situ, dan target market-nya jelas, ini kalau terjadi, BRI akan jadi bank luar biasa. Cepat-cepat beli sahamnya!” katanya.

Pegadaian saat ini mengemban tugas yang nyaris serupa dengan BRI dalam penyaluran KUR. Salah satu BUMN tertua di Indonesia ini dimandatkan untuk menyalurkan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), yang secara khusus menyasar masyarakat yang tak terjangkau KUR.

Sementara itu, PMN menyalurkan pembiayaan Mekaar dan Mekaar syariah, yang juga memiliki skema mirip dengan UMi dan KUR. Pembiayaan untuk level ultra mikro ini sama-sama mendapatkan subsidi bunga dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper