Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara Bank Pelat Merah Minimalisir Dampak Corona 

Badan-badan usaha milik negara (BUMN) pun tidak tinggal diam, setiap perusahaan mempersiapkan kontribusi untuk bersama-sama mengatisipasi wabah virus Corona sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Logo bank BUMN anggota Himbara
Logo bank BUMN anggota Himbara

Bisnis.com, JAKARTA - Wabah virus Corona yang mulai teridentifikasi pada akhir 2019 telah menelan korban serta menyebar ke beberapa negara. Penyebaran virus Corona bahkan mempengaruhi aktivitas ekonomi melalui potensi turunnya aktivitas perdagangan, pariwisata, dan beberapa sektor terkait, termasuk sektor finansial. 

Badan-badan usaha milik negara (BUMN) pun tidak tinggal diam, setiap perusahaan mempersiapkan kontribusi untuk bersama-sama mengatisipasi wabah virus Corona sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

 Salah satunya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang sejak awal telah membagikan masker secara gratis bagi warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di negara-negara terdampak wabah. 

Hingga awal 9 Februari 2020, BNI bersama BUMN lain (Garuda Indonesia, RNI, Bank Mandiri, Bank BTN, dan BNI Life) telah mengirimkan masker sebanyak 161.000 buah ke Hong Kong, Korea, Singapura, dan Taiwan.

Adapun terkait dengan fungsi intermedias,i bank-bank anggota himpunan bank negara (Himbara) tengah menuntaskan Stress Test. Tujuan stress test tak lain  untuk mengukur besaran dampak wabah virus Corona atau COVID-19 terhadap berbagai industri. 

Langkah ini diperlukan untuk mencari peluang-peluang yang justru terbuka akibat  wabah  COVID-19. Tidak menutup kemungkinan bank-bank BUMN tetap dapat melakukan ekspansi pada sektor-sektor ekonomi yang tidak terkena dampak wabah.

Sektor yang sudah merasakan efek Covid-19 antara lain manufaktur, pariwisata, komoditas, farmasi/kesehatan dan transportasi. 

"Kami juga melakukan pengkajian kebijakan-kebijakan yang dirilis oleh pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," terang Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo dalam siaran pers BNI, Jumat (6 Maret 2020).

Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menerapkan serangkaian protokol khusus untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona (Covid-19) di lingkungan Bank Mandiri. 

Saat ini, protokol tersebut telah disosialisasikan di berbagai titik informasi di kantor-kantor utama maupun kantor cabang perseroan di seluruh Indonesia. 

Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan menyebutkan bahwa penyusunan protokol tersebut telah dilakukan unit Business Continuity Management (BCM) pada periode awal merebaknya wabah Covid-19 di dunia.

“Penyusunan protokol ini sebenarnya tidak terlepas dari analisa keseluruhan terhadap dampak penyebaran Covid-19, termasuk terhadap bisnis dan operasional perseroan. Penerapannya pun, kami pastikan dilakukan secara berhati-hati agar tidak mengganggu kenyamanan nasabah, tamu dan karyawan,” jelas Rully.

Peluang Baru

Meski demikian, upaya membuka peluang baru masih tetap dilakukan oleh bank-bank oelat merah ini guna menjaga momentum ekonomi awal tahun.

 Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo menyebutkan BNI makin agresif dalam menggarap segmen UMKM. 

"Kami juga baru saja mengundang 30 pelaku UMKM. Pelaku UMKM yang berasal dari berbagai kota di Indonesia ini diberi pelatihan terkait update terbaru pada industri di dunia, peluang-peluang yang masih terbuka, hingga cara memperbaiki produk agar sesuai dengan minat pasar internasional," katanya.

Begitu juga dengan Bank BTN yang kian masif menggandeng berbagai mitra untuk membuat ekosistem perumahan tetap berlangsung dengan baik. Bank yang berfokus di segmen kredit perumahan ini baru saja meluncurkan produk BTN Solusi yang menawarkan bunga single digit dengan bundling payroll

"Sebelumnya kami juga memiliki program HFC [Housing Finance Center] bekerja sama dengan SBM ITB dan UGM dalam penyiapan pelatihan setingkat mini MBA bidang properti yang menghasilkan pengusaha muda di bidang properti untuk membuka berbagai bisnis  perumahan baru yang memerhatikan berbagai aspek untuk keberlanjutan bisnis," jelas Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury.

Saat ini, ujar Pahala, sudah ada sekitar 5.000 pengusaha muda yang siap untuk berperan sebagai pengusaha muda bidang properti untuk mendukung program sejuta rumah.

Menurut Pahala stimulus dari pemerintah untuk sektor perumahan akan semakin membuat bisnis perumahan terus berjalan. Hal ini dinilai akan memberikan peluang bagi masyarakat yang belum punya untuk  memiliki rumah.

"Apalagi sektor perumahan memiliki multiplier effect lebih dari 171 industri lainnya, jadi kami melihat nilai ekonomi yang dihasilkan akan berlipat ganda dan diharapkan dapat membantu menopang keberlanjutan ekonomi nasional," ujar Pahala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper