Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Buyback Saham, Bank Mandiri Tunggu Waktu Tepat

Bank Mandiri masih mempertimbangkan sejumlah faktor sebelum melakukan buyback saham.
Nasabah mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri di nJakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri di nJakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. masih menunggu waktu yang tepat dalam pembelian kembali atau buyback saham perseroan.

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan perseroan masih menunggu waktu yang tepat dalam melakukan buyback karena mempertimbangkan sejumlah faktor.

Adapun, pertimbangan tersebut antara lain kondisi harga tepat atau tidak, ataupun manfaat yang akan didapat dari perusahaan berupa treasury stock ataupun longterm bonus.

Menurutnya, sepanjang buyback tersebut memberikan manfaat bagi perseroan, kebijakan tersebut akan dilakukan. Semua konsekuensi atas manfaat yang didapat dari buyback juga diperhitungkan dengan matang.

"Kalau siap, kami semua siap karena memang diberi kebijakan tidak perlu izin kan sudah bagus. Persiapan kami kan, apakah timing-nya tepat, harganya tepat atau tidak," katanya, Rabu (11/3/2020).

Soal rencana dalam waktu dekat, Bank Mandiri mengaku belum ada keputusan untuk melakukan buyback. Perseroan belum ada langkah untuk menyusun rencana buyback. Sebaliknya saat timing telah dirasa tepat, aksi korporasi tersebut akan langsung dilakukan.

Bank Mandiri juga mengaku belum menghitung alokasi anggaran yang akan disiapkan untuk melakukan buyback.

"Kami belum sampai angka karena masih lihat timing-nya sekarang belum. Itu dalam waktu hitungan jam bisa kami lakukan kok," katanya.

Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melansir sedikitnya 12 emiten BUMN siap melakukan buyback atau pembelian kembali saham senilai Rp10 triliun.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kondisi pasar modal yang tersungkur sebagai imbas dari sentimen penyebaran virus corona dan penurunan harga minyak dunia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara tahun berjalan telah terkoreksi 17 persen.

Kementerian pun memastikan finalisasi rencana buyback saham oleh 12 perusahaan pelat merah akan disampaikan oleh masing-masing perusahaan dalam waktu dekat.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa 12 emiten pelat merah sudah menyiapkan rencana buyback dengan alokasi dana total mencapai Rp8 triliun. Saat ini, emiten-emiten tersebut sedang melakukan rapat komisaris dan akan menyampaikan rencana resmi buyback mereka dalam waktu dekat.

“Seperti BMRI, BBRI, JSMR mereka sedang menyiapkan total dana Rp8 triliun. Hari ini mereka sedang rapat komisaris, proses 1—2 hari ini mereka akan sampaikan keterbukaan informasi untuk mereka melakukan buyback,” katanya di Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper