Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Kelola Bareksa Terus Bertumbuh Di Tengah Sentimen Wabah Corona

Kendati pasar dalam negeri terpapar cukup parah oleh wabah corona, Bareksa mampu meningkatkan dana kelolaannya.
Co-Founder/CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra (kiri) dan Mirza Adityaswara (tengah) saat konferensi pers usai ditunjuk menjadi komisaris utama OVO./Bisnis-Akbar Evandio
Co-Founder/CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra (kiri) dan Mirza Adityaswara (tengah) saat konferensi pers usai ditunjuk menjadi komisaris utama OVO./Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA - Dana Kelolaan Bareksa terus bertumbuh meskipun dihantui pandemi corona dan anjloknya pasar keuangan.

Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (16/3/2020), mitra strategis OVO di sektor e-investasi tersebut berupaya meredam gejolak pasar modal dengan penjualan SBN ritel dan peluncuran BareksaEmas

Menurut data perusahaan, total (asset under management) AUM Bareksa per 15 Maret 2020 sudah tembus melebihi Rp2 triliun, melesat 20 persen dibanding akhir tahun 2019.

Jika dibandingkan dengan angka bulan lalu-- di saat pandemi virus Corona menghancurkan bursa saham di berbagai belahan dunia -- AUM Bareksa masih melonjak 12 persen. Padahal, IHSG dalam periode yang sama ambrol 17 persen..

Peningkatan AUM ini didorong nilai subscription (pembelian) reksa dana selama satu bulan terakhir, termasuk Sukuk Ritel (SR 012) yang diterbitkan Pemerintah RI, juga menguat 48 persen, dibandingkan periode sama bulan sebelumnya.

Selain itu, jumlah nasabah Bareksa pun terus bertumbuh, sudah mencapai 800 ribu atau sekitar 42 persen dari jumlah investor reksa dana di Indonesia.

Co-founder/CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra ini merupakan fenomena penting yang menunjukkan potensi finansial teknologi (fintech) di area e-investasi bukan hanya untuk melakukan pendalaman, tapi juga stabilisasi market di masa-masa mendatang.

"Khususnya di saat terjadi guncangan besar di dunia keuangan Indonesia. Bersama-sama pemain lainnya, Bareksa siap ikut membantu pemerintah dan OJK dalam meredam dampak pandemi COVID-19 di pasar keuangan kita," ujar Karaniya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper