Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Darurat Corona: Amankan Keuangan Keluarga 6 Bulan, Sisihkan 10 Persen Pendapatan

Dana darurat dengan jumlah 3 hingga 6 kali pendapatan bulanan sangat penting untuk dimiliki ditengah pandemi covid-19 ini.
Ilustrasi/Linnareacu
Ilustrasi/Linnareacu

Bisnis.com, DENPASAR - Dana darurat dengan jumlah 3 hingga 6 kali pendapatan bulanan sangat penting untuk dimiliki ditengah pandemi covid-19 ini.

Perencana Keuangan Agus Helly mengatakan, dana darurat merupakan dana yang digunakan saat tiba-tiba terjadi musibah atau masa sulit, dana ini biasanya sudah disiapkan selama bertahun-tahun.

"Dana darurat sangat penting saat situasi virus corona ini, karena perekonomian sedang sulit, kalau punya dana darurat berarti kita aman 3 hingga 6 bulan kedepan," katanya saat dihubungi oleh Bisnis, Senin (13/4/2020).

Agus mengatakan dana darurat idealnya didapatkan dari menyisihkan penghasilan bulanan, dengan jumlah minimum 10 persen.

"Kalau bisa lebih dari 10 persen kan lebih bagus, karena akan lebih cepat terkumpul," tegasnya.

Dalam kondisi seperti sekarang, sambungnya, terbukti bahwa perencanaan keungan sangat penting.

Agus menjelaskan ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melakukan perencanaan keuangan. Pertama, ketahui situasi anda, dari sisi bisnis dan pekerjaan, karena setiap orang berbeda-beda.

"Ada beberapa pihak yang bisnisnya bagus di kondisi ini, seperti pembuat masker dan penjual obat. Tapi tidak dengan pengusaha di sekor pariwisata dan pabrik yang harus merumahkan karyawanya," jelasnya.

Lebih lanjut menurut Agus, mengetahui situasi pribadi itu penting, untuk menganalisa kondisi yang terjadi selama 3 hingga 6 bulan kedepan.

Kemudian, cek juga aset-aset yang dimiliki, seperti aset likuid, aset penggunaan pribadi yakni barang yang selama ini dipakai contohnya motor, mobil atau Handphone, dan aset investasi lainnya untuk mengetahui kondisi keuangan pribadi.

Sementara itu, Dia juga menegaskan agar setiap individu mencatat kembali pengeluaran bulanannya.

"Saya lihat orang-orang tidak mencatat pengeluaran bulananya berapa, sehingga penting untuk memiliki catatan minimum belanja," katanya.

Di sisi lain, yang tidak kalah penting adalah membuat skala prioritas, seperti membuat catatan kebutuhan sehari-hari, kewajiban pokok layaknya pembayaran listrik dan air, pendidikan, kuota internet dan asuransi.

Terkait kewajiban cician dan hutang, Agus menyarankan untuk melakukan komunikasi lebih lanjut kepada pemberi pinjaman. Dengan memeriksa kembali jenis hutangnya, seperti KPR, cicilan mobil atau motor.

"Setiap bank memang memberikan kelonggoran waktu. Tapi mereka juga sangat selektif," ungkap Agus.

Dia turut mengimbau, disaat wabah covid-19 ini, masyarakat agar berhati-hati belanja online. Jangan tergiur dengan diskon, karena skala prioritas harus lebih diutamakan.

"Bukan tidak boleh, tapi lihat juga dana yang dimiliki, bijaklah mengatur keuangan, jangan tergoda promo, karena mereka tetap bisnis yang mencari keuntungan," tuturnya.

Terakhir yang tidak kalah pentingnya, Agus mengingatkan untuk memeriksa kembali asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang dimiliki.

"Jangan sampai tabungan yang sedikit digunakan untuk berobat. Sisihkan, tetap jangan lupakan asuransi itu penting," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper