Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) sepanjang 2019 lalu mencatat kenaikan aset sebesar 2,80 persen secara tahunan. Sementara, perolehan laba turun sebesar 27,56 persen.
Berdasarkan laporan keuangan 2019 yang diterbitkan Senin (20/4/2020), Mandiri Inhealth tercatat meraih pendapatan Rp2,13 triliun pada 2019 atau naik dari tahun sebelumnya senilai Rp1,84 triliun.
Pendapatan ini disumbang dari total premi 2019 yang mencapai Rp2,37 triliun atau naik dari sebelumnya yang senilai Rp2 triliun. Kemudian premi reasuransi tercatat senilai Rp305,92 miliar, naik dari realisasi tahun sebelumnya senilai Rp203,44 miliar.
Penurunan (kenaikan) cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan (CAPYBMP) senilai negatif Rp78,87 miliar, sementara pada tahun sebelumnya negatif Rp70,40 miliar. Lalu hasil investasi senilai Rp142,26 miliar atau naik dari tahun sebelumnya senilai Rp114,56 miliar.
Kemudian imbalan jasa Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan jasa lainnya Rp3,09 miliar atau naik dari Rp1,48 miliar, serta pendapatan lainnya senilai Rp3,41 miliar, naik dari sebelumnya Rp499 juta.
Sementara itu nilai beban perusahaan di sepanjang 2019 mencapai Rp2 triliun naik dari sebelumnya Rp1,68 triliun.
Kenaikan tertinggi dari klaim asuransi yang mencapai Rp1,94 triliun atau naik 27,63 persen yoy dari sebelumnya Rp1,52 triliun.
Dari kinerta tersebut, Mandiri Inhealth mencatatkan kenaikan nilai aset sebesar 2,80 persen menjadi Rp2,20 triliun dari sebelumnya Rp2,14 triliun pada akhir 2018.
Aset ini terdiri dari aset investasi senilai Rp1,04 triliun atau naik dari sebelumnya Rp835 miliar, serta aset bukan investasi senilai Rp1,15 triliun atau turun dari sebelumnya Rp1,31 triliun.