Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) menyatakan kinerja asuransi tradisional perseroan sepanjang kuartal pertama tahun ini naik sebesar 16 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
CEO Generali Edy Tuhirman menjelaskan kinerja tersebut salah satunya ditopang oleh produk unggulan, yaitu iSalaam.
"Penjualan produk tradisional pada kuartal I/2020 ini cukup baik dengan adanya pertumbuhan sebesar 16 persen yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (26/4/2020).
Dia menjelaskan iSalaam merupakan produk asuransi tradisional berbasis syariah dengan keunggulan masa bayar kontribusi lebih singkat, tetapi masa perlindungan lebih lama hingga usia 99 tahun.
Produk iSalaam memiliki manfaat pembebasan kontribusi, apabila terjadi risiko meninggal dunia pada pemegang polis dan juga dilengkapi juga dengan fitur wakaf sehingga nasabah bisa sambil beribadah sekaligus mendapatkan perlindungan jiwa.
Edy menambahkan selama penerapan status pembatasan sosial berskala besar (physical distancing) saat ini, pihaknya berkomitmen terus memperkuat digitalisasi dan automatisasi.
Baca Juga
"Saat ini, kami memang masih fokus pada penjualan produk tradisional, di mana proses pengenalan produk dan pembuatan polis sudah bisa dilakukan tanpa melalui tatap muka dan sudah berupa e-policy," ujarnya.
Selain itu, Generali juga memiliki Gen iClick, sebuah aplikasi untuk nasabah di mana mereka bisa melihat informasi data polis, pengajuan dan pengecekan status klaim secara online, memantau kinerja unit link, melihat laporan transaksi terkini, dan menemukan daftar rekanan rumah sakit.
Untuk melengkapi fitur pada Gen iClick, pihaknya juga baru saja meluncurkan layanan telemedicine ‘Dokter Leo’, di mana nasabah bisa konsultasi dengan dokter gratis melalui live chat, telepon maupun video call, kapan saja dari rumah. Dengan demikian, jika nasabah mengalami sakit, bisa langsung cek ke dokter tanpa harus ke rumah sakit.
Layanan ini menggunakan symptom checker berteknologi AI yang mampu mendeteksi hingga 500 jenis penyakit, telemedicine ‘Dokter Leo’ membantu nasabah mengatasi masalah kesehatan mereka lebih cepat dan akurat.
Layanan telemedicine ini juga merupakan bentuk dukungan perseroan untuk mendukung program pemerintah, social distancing, sekaligus membantu mengurangi beban rumah sakit dan para tenaga medis dalam menangani pasien.
Adapun, sepanjang 2019 Generali Indonesia mencatat pendapatan total premi mencapai Rp2,4 triliun, dengan laba sebelum pajak senilai Rp147 miliar.