Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran dana pembiayaan melalui platform Danain pada kuartal pertama 2020 meningkat signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 senilai Rp 64 miliar menjadi Rp153 miliar.
“Ini adalah bukti para pendana semakin percaya dengan platform kami, terlebih di tengah pandemi Covid-19. Dari survei internal ditemukan fakta bahwa cukup banyak pendana yang telah mengalihkan investasinya di sejumlah instrumen ke pengembangan dana di platform Danain,” ujar Co-founder & CEO Danain Budiardjo Rustanto, Senin (11/5/2020).
Berdasarkan data, lanjut dia, sebagian besar pendana yang bergabung dengan Danain lebih dari 6 bulan diketahui melakukan penambahan pendanaan cukup signifikan di platform ini.
Budi menambahkan setiap pendanaan yang dilakukan Danain beragunan emas, yang disimpan dengan aman di perusahaan pergadaian swasta mitra Danain. Dengan tren harga emas yang meninggi, tak heran jika pendanaan yang disalurkan memiliki tingkat collateral coverage sangat sehat, sehingga kecil kemungkinan peminjam tidak melakukan pelunasan pinjamannya.
Hingga saat ini, TKB 90 yang menjadi indikator tingkat keberhasilan pengembalian pendanaan di Danain masih bertengger di angka 100%. Artinya, sampai sekarang, tidak ada pendanaan yang bermasalah di platform P2P lending karya anak bangsa ini. “Kami bersyukur hingga saat ini tidak ada pendana kami yang mengalami tertundanya pelunasan ke peminjam.”
Budi mengaku tidak pernah pesimistis dengan kondisi pandemi Covid-19. Ia yakin model bisnis P2P lending tahan terhadap goncangan, sebab semua transaksi telah didesain berbasis teknologi.
“Meski semua pimpinan dan karyawan Danain work from home sejak pertengahan Maret lalu, operasional bisnis tetap normal. Hal ini karena kami memiliki standard operating procedure business continuity management yang mengharuskan kami tetap beroperasi di situasi darurat seperti apapun,” ungkap Budi.
Di sisi lain, Danain tetap mengeksekusi semua strategi bisnis yang ditetapkan pada awal tahun lalu. Kendati begitu, segala bentuk aktivitas, seperti even atau kegiatan literasi keuangan sejenisnya otomatis dibatalkan.
Sebagai kompensasi, strategi digital marketing dan komunikasi dengan pendana atau calon pendana diperkuat. Salah satunya dengan program pendanaan atraktif. Sedangkan terkait sistem dan teknologi, Danain mengklaim tengah banyak pengembangan, baik di aplikasi mobile atau website.
Budi berharap pandemi ini segera berakhir, sehingga perekonomian kembali pulih. “Mari kita dukung langkah pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 dengan mengikuti protokol-protokol kesehatan yang telah dianjurkan. Semoga keadaan menjadi lebih baik sesegera mungkin,” ungkapnya.
Perencana keuangan Melvin Mumpuni mengutarakan sebagian orang yang berinvestasi di saham atau reksa dana bisa jadi telah beralih ke alternatif simpanan yang return-nya lebih stabil atau yang tak terlalu terdampak Covid-19.
Selain itu, ada pula pensiunan, deposan, atau pekerja profesi yang memiliki dana cukup besar memilih memindahkan dananya tersebut ke P2P lending, yang mana hasil investasinya bersifat cash flow alias bisa dijadikan sumber penghasilan tambahan ketika kondisi seperti saat ini.
“Danain merupakan P2P lending yang unik, karena satu-satunya P2P Lending di Indonesia yang menggunakan agunan emas. Seperti yang kita tahu, pinjaman beragunan emas adalah jenis pinjaman yang aman dan bisnis modelnya sudah ada dari zaman dulu,” tutup Melvin, yang juga pendiri aplikasi perencanaan keuangan Finansialku.com.