Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI dan Bank Mandiri Siap Adaptasi New Normal dengan Strategi Digital

Pelaku industri perbankan, khususnya bank berukuran jumbo, menyatakan telah siap menjalani skenario new normal di masa pandemi Covid-19.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Negara Indonesia Tbk, di Jakarta, Kamis (3/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Negara Indonesia Tbk, di Jakarta, Kamis (3/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri perbankan, khususnya bank berukuran jumbo, menyatakan telah siap menjalani skenario new normal di masa pandemi Covid-19.

Direktur Layanan dan Jaringan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Adi Sulistyowati atau yang kerap disapa Susi mengatakan inisiasi perseroan dalam menjalani kenormalan baru alias new normal, adalah dengan memacu digitalisasi dalam aktivitas operasional dan layanan perseroan.

Dia menjelaskan, aktivitas operasional perseroan di outlet nantinya akan disesuaikan dengan kondisi industri yang akan aktif per fase di suatu daerah yang dimulai dengan tahapan pembukaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Penerapan ini juga mengacu pada arahan Menteri BUMN dalam surat edarannya Nomor S-336/MBU/05/ 2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara.

Menurut Susi, memasuki era new normal akan menjadi peluang bagi bank untuk mendorong dan memperkuat pergeseran layanan kepada nasabah, dari konvensional ke digital.

"Jaga jarak dan mendorong orang tetap di rumah telah memacu BNI memperkuat layanan digital, juga mengembangkan komunitas digital dengan menumbuhkan transaksi di berbagai layanan elektronik, mencakup layanan transactional di BNI, termasuk BNI direct, BNI m-banking, sms banking, i-banking, ATM, dan EDC," kata Susi, pekan lalu.

Susi menyampaikan, perseroan akan mendorong outlet konvensional menjadi outlet digital, sehingga akan ada perampingan dari sisi bisnis, yang mana bisnis pada front end akan dialihkan ke digital.

"Harapannya [go digital] akan merubah mindset, pola, dan cara memberikan layanan dari konvensional ke digital," jelasnya.

Meski demikian, aktivitas operasional bank yang dilakukan di outlet konvensional akan melayani bagi nasabah dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19.

Lebih lanjut, dalam penerapan new normal kata Susi, perseroan akan tetap memberlakukan work from home (WFH) dengan melakukan penyesuaian batasan usia untuk yang disarankan WFH.

Perseroan juga akan menerapkan budaya hidup sehat untuk para pegawai dan melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di tengah masa ketidakpastian pandemi ini.

"Bagi pegawai BNI, kami menerapkan physical distancing, menyediakan masker, hand sanitizer, memberlakukan WFH, dan penyemprotan disinfektan di outlet.

BNI juga berikan program uang makan kepada pegawai yang bekerja di kantor. Bahkan, jika terjadi skenario terburuk, BNI telah siap dengan protokol pendampingan pegawai terkait Covid-19 pada semua level," ujar Susi.

Sementara dari sisi SDM, Susi mengatakan perseroan telah melakukan peningkatan kapabilitas SDM, yaitu dengan menerapkan digital mindset di seluruh operasional.

Susi menambahkan, untuk memberikan layanan yang maksimal kepada nasabah lewat transaksi digital, perseroan juga telah menaikkan batas transaksi melalui BNI m-banking.

Adapun, bank pelat merah lainnya, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. juga menyatakan telah menerapkan serangkaian protokol khusus untuk memulai skenario new normal di masa pandemi.

Melalui keterangan resminya, Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan protokol tersebut saat ini telah disosialisasikan melalui kanal media komunikasi Bank Mandiri di seluruh kantor-kantor utama maupun cabang yang tersebar di Indonesia maupun negara lain.

“Protokol yang telah diterapkan antara lain penggunaan masker oleh karyawan, thermogun untuk mengetahui suhu tubuh nasabah, Tamu dan karyawan, penempatan hand sanitizer, penggunaan sarung tangan dan masker oleh pegawai front office, penyediaan antar jemput pegawai, posko kesehatan, memasang jarak antrian antar nasabah serta memasang penyekat meja akrilik di teller dan customer service,” katanya.

Bank Mandiri juga melakukan penyemprotan disinfektan di cabang dan kantor utama secara berkala agar tidak mengganggu pelayanan dan mengatur jarak antrian di kantor cabang.

Selain itu, perseroan tetap menerapkan WFH dan split teamwork bagi sebagian karyawan, khususnya dari unit kerja yang non kritikal, sesuai dengan imbauan pemerintah.

Namun begitu, Royke tetap menyarankan nasabah untuk bertransaksi melalui e-channel Bank Mandiri seperti Mandiri Online yang dapat melayani berbagai transaksi keuangan nasabah, bahkan saat ini sudah dilengkapi dengan fitur biometrik login dengan fingerprint scan maupun face recognition untuk menjamin keamanan transaksi.

"Masyarakat saat ini juga bisa membuka rekening tanpa harus ke kantor cabang Bank Mandiri, tetapi cukup melakukan scan QR atau mengakses join.bankmandiri.co.id pada telepon pintar masing-masing. Setelah membuka rekening secara daring dan memperoleh nomor rekening, masyarakat juga dapat langsung mengakses aplikasi Mandiri Online untuk bertransaksi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper