Bisnis.com, JAKARTA - Survei Pemantauan Harga yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada minggu keempat Mei menunjukkan laju inflasi yang sangat rendah, yakni 0,09 persen (month to month/mtm).
Inflasi tahunannya mencapai 2,21 persen (year on year/yoy). Pantauan ini dilakukan oleh 46 kantor perwakilan BI di seluruh Indonesia.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan inflasi Ramadan pada 2020 cukup rendah karena adanya penurunan rendahnya inflasi terkait dengan masa Covid-19.
"Covid-19 menurunkan permintaan dari masyarakat akan barang dan jasa. Tahun sebelumnya Ramadan, kita buka puasa di restoran, belanja banyak. tahun ini, ada Covid sehingga permintaan rendah, terlihat kegiatan ekonomi kita," papar Perry dalam media briefing, Kamis (28/5/2020).
Dari catatan BI, inflasi bulan Ramadan tahun ini sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 0,68 pada 2019, 0,59 pada 2018, dan 0,69 pada 2017.
Kondisi pandemi Covid-19 ini juga mempengaruhi pendapatan masyarakat sehingga permintaan juga melambat.
Baca Juga
Selain itu, harga-harga komoditas global berpengaruh banyak terhadap harga barang. Alhasil, imported inflation tetap rendah.
"Ini dipengaruhi oleh stabilitas nilai tukar yang tetap terpelihara," ungkapnya.
Faktor terakhir, Perry mengungkapkan harga barang di dalam negeri tetap terkendali dan pasokannya terjaga.
Dengan demikian, Perry yakin target sasaran inflasi pada tahun ini akan tercapai. "Insya Allah inflasi tahun ini terjaga di kisaran 2 persen - 4 persen dengan inflasi rendah Ramadan 2,21 persen," kata Perry.