Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan finansial berbasis teknologi (financial technology / fintech) AwanTunai menyatakan telah menerima pendanaan mencapai US$28 juta di tahun ini, yang berasal dari luar negeri.
CEO Awantunai Dino Setiawan menjelaskan pihaknya sudah banyak mendapatkan dana dari luar negeri, tidak hanya dana pinjaman tapi juga untuk operasional.
"Kami banyak mendapat dana luar negeri yang nilainya cukup besar itu bisa sampai US$20juta dari Amerika, kemudian equity US$8 juta dari Jepang dan Singapura," ujarnya saat konferensi pers daring, Selasa (2/6/2020).
Menurut dia berbagai pihak asing berminat menjadi lender atau pemodal dana pinjaman karena melihat Indonesia sebagai negara dengan ukuran ekonomi terbesar di Asean serta pertumbuhan yang terus positif.
Dia menyatakan setelah mendapatkan izin operasional permanen dari OJK pada Mei 2020 lalu, Awantunai ingin ikut berkontribusi mendorong industri fintech Indonesia agar menjadi menjadi role model di tingkat dunia.
Hal itu menurutnya didukung dengan iklim ekonomi nasional yang terus menunjukkan pertumbuhan positif, serta dukungan regulator dalam menjalankan proses perizinan bagi industri fintech.
Baca Juga
Adapun Awantunai menurut Dino saat ini bergerak pada pembiayaan pedagang grosir, pelaku off-taker hasil bumi, warung kecil, sampai para petani. Perseroan berharap dengan dukungan fintech, UMKM nasional akan berkembang menjadi modern dan semakin akrab dengan transaksi online.