Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk. berharap prinsip bank jangkar sebagai chanelling dalam penempatan dana pemerintah lebih dikedepankan.
Pasalnya, hal tersebut akan cepat membantu bank pelaksana melakukan restrukturisasi yang saat ini aktif membantu program pemerintah dalam mendukung pelaku UMKM di masa pandemi.
Presiden Direktur Bank MNC Mahdan Ibrahim mengatakan permintaan restrukturisasi masih terus berjalan dan diproses oleh pelaku industri perbankan.
Dalam mempercepat proses ini, diperlukan pula proses masuknya likuiditas dari bank jangkar dengan skema chanelling, bukan dengan business to business yang memerlukan waktu lebih panjang lantaran proses penilaian.
"Bagi saya, tentunya skema chanelling akan sangat membantu. Bagaimana pun kami membutuhkan kecepatan dalam membantu UMKM ini," katanya kepada Bisnis, Selasa (2/6/2020).
Di luar itu, Mahdan cukup mengkhawatirkan pembahasan skema bank jangkar yang terlalu alot. Padahal pelaku industri perbankan sudah mulai melakukan restrukturisasi sejak awal kuartal pertama.
"Ini lama sekali, kita masih terus bicara bank jangkar tetapi bentuk aturan konkretnya belum keluar. Apapun itu, secara general, semua skemanya harus cepat dan sudah harus ada petunjuk teknisnya," ujarnya.
Meski demikian, Mahdan mengklaim kondisi perseroan masih sangat aman. Restrukturisasi tidak dilakukan secara masif, tetapi tetap dengan mendahulukan prinsip kehati-hatian.
Perseroan juga melihat track record bisnis debitur, sekaligus itikad baiknya dalam menyelesaikan kewajibannya. "Semua aman. Likuiditas kami masih dalam posisi yang bagus baik itu LDR maupun LCR," imbuhnya.