Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. memperkirakan proses akuisisi PT Rabobank International Indonesia bisa rampung pada September 2020 mendatang. BCA berharap bisa meneken akta akuisisi setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tiga bulan dari sekarang.
Berdasarkan ringkasan rencana akuisisi yang dilaporkan BCA kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/6/2020), akuisisi akan dilakukan BCA secara langsung dan anak usaha BCA Finance BCA nantinya akan memiliki 3.719.069 saham yang mewakili 99,999973% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor pada Rabobank. Adapun sisanya sebesar 1 saham akan dimiliki BCA Finance.
Berdasarkan ringkasan rencana akuisisi, BCA memperkirakan nilai akuisisi sementara sebesar Rp500 miliar. Nilai akhir akuisisi akan mengacu pada nilai ekuitas Rabobank yang disesuaikan pada saat pelaksanaan akuisisi ditambah dengan premium yang bersifat tetap sebesar US$20,5 juta.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menegaskan nilai akuisisi bukan Rp787 miliar hasil penggabungan dengan premi tetap. Di menekankan nilai akuisisi akan tergantung hasil uji tuntas atau due diligence. "[Nilai akuisisi] Bukan 787 miliar, seharusnya 500 miliar," ujar Jahja kepada Bisnis, Selasa (9/6/2020).
EVP Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F Haryn mengatakan nilai akuisisi final akan mengacu kepada nilai ekuitas Rabobank yang telah disesuaikan (adjusted equity) lalu ditambah premium yang bersifat tetap sebesar US$20,5 juta.
"Sehingga saat ini, estimasi total nilai akuisisi adalah Rp500 miliar. Nilai Rp 500 miliar ini adalah nilai keseluruhan, sudah termasuk premium US$20,5 juta," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (9/6/2020).
Manajemen BCA menyampaikan rencana akuisisi akan didanai lewat kas internal yang berasal dari laba ditahan. Walhasil, aksi korporasi ini tidak memerlukan pinjaman dari pihak ketiga.
Setelah proses akuisisi rampung, Rabobank dinilai akan memberi nilai tambah kepada entitas BCA secara grup. BCA berencana menggabungkan Rabobank dengan Bank Digital BCA (d/h Bank Royal) yang sebelumnya sudah diakuisisi.
"Potensi penggabungan Rabobank dengan entitas anak BCA akan dikaji sebagai inisiatif strategis untuk memperkuat entitas anak BCA yang akan menerima penggabungan," tulis manajemen BCA.
Sebelumnya BCA sudah mengumumkan perihal rencana akuisisi Rabobank pada Desembre 2019. Saat itu BCA meneken perjanjian jual beli bersyarat atas seluruh saham Rabobank milik Cooperative Rabobank UA, PT Aditirta Suryasentosa, PT Antarindo Optima, PT Antariksabuana Citanagara, dan PT Mitra Usaha Kencana Sejati.
Nilai perkiraan rencana transaksi yang dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia pada 11 Desember 2019 lalu mencapai Rp397 miliar. Nilai tersebut kan disesuaikan dengan memperhitungkan pendapatan atau kerugian Rabobank pada saat tanggal penyelesaian rencana transaksi.