Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. diketahui memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp1 triliun kepada PT Bank Bukopin Tbk. Pinjaman itu berupa fasilitas pasar uang antarbank atau money market.
Salah satu sumber di lingkungan Bukopin yang mengetahui transaksi tersebut mengungkapkan bahwa fasilitas pinjaman tersebut untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perseroan.
"Ya tadinya sekitar Rp1 triliun, tetapi sudah berkurang, karena kan dibayar sudah jatuh tempo," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (11/6/2020) malam.
Bisnis mencoba menghubungi Direktur Operasi & TI Bank Bukopin Adhi Brahmantya tetapi hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan belum merespons.
Direktur Kepatuhan Bank Bukopin Hari Wurianto sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa ada fasilitas pinjaman dengan skema business to business (b-t-b) antar bank dengan BNI. "[Bentuknya] Money market biasa antar bank," ujarnya Selasa (9/6/2020).
Namun, saat ditanyakan terkait dengan nilai pinjaman yang didapat dari BNI, Hari enggan menjawab.
Bisnis juga telah mengonfirmasi kepada Direktur Utama BNI Herry Sidharta dan Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo, tetapi tidak merespons hingga berita ini diturunkan.
Bank Bukopin dan BNI sebelumnya telah bersepakat untuk bekerja sama dalam pemberian technical assistance atau pendamping teknis di bidang pengelolaan likuiditas (treasury management).
Kerja sama pendampingan teknis tersebut berupa pelatihan sumber daya manusia (SDM), penyusunan kebijakan perusahaan, konsultansi, dan advisory.
Langkah strategis tersebut diharapkan dapat mendukung Bank Bukopin dalam mengelola fungsi treasury management dan pengembangan bisnis ke depannya.
Sementara itu, Adhi Brahmantya sebelumnya menyampaikan bahwa BNI menjadi penasehat pengelolaan likuiditas perseroan karena memiliki jaringan yang cukup kuat dalam hal pemenuhan likuiditas. BNI juga mampu mempererat kerja sama Bank Bukopin dengan mitra yang selama ini telah terjamin.
"Network mereka cukup luas. Kami diperkenalkan dengan banyak network tersebut. Kami harap kepercayaan mitra khususnya perbankan lebih kuat kepada kami," katanya.
Selain itu, BNI akan membantu dengan para nasabah besar untuk memberikan kepercayaan penempatan dana saat kondisi likuiditas perbankan mengetat seperti saat ini.
Terkait dengan upaya penjaminan likuiditas, Adhi mengatakan perseroan juga terus melanjutkan kerja sama dengan beberapa bank besar dalam hal penempatan dana. "Kami juga terus menggunakan pasar uang antar bank dan ini masih jalan," katanya.