Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bank Bukopin: Penambahan Modal dari KB Kookmin Terus Berlanjut

Direktur Utama Bank Bukopin Rivan Purwantono mengatakan KB Kookmin Bank sedang mempercepat realisasi proses penambahan modal di Bank Bukopin. Secara regulasi, KB harus menyelesaikan uji tuntas tambahan yang diperlukan untuk memenuhi ketentuan internal KB dan regulator di Korea.
RUPST Bank Bukopin Tahun Buku 2019 digelar di Jakarta, Kamis (18/6/2020). Beberapa hasil keputusan rapat tersebut yakni menunjuk Rivan A Purwantono sebagai Dirut, serta menahan laba usaha 2019 untuk memperkuat permodalan. Bank Bukopin juga memutuskan untuk tidak membagikan dividen serta tantiem kepada direksi dan komisaris. -Bisnis/Maria Elena
RUPST Bank Bukopin Tahun Buku 2019 digelar di Jakarta, Kamis (18/6/2020). Beberapa hasil keputusan rapat tersebut yakni menunjuk Rivan A Purwantono sebagai Dirut, serta menahan laba usaha 2019 untuk memperkuat permodalan. Bank Bukopin juga memutuskan untuk tidak membagikan dividen serta tantiem kepada direksi dan komisaris. -Bisnis/Maria Elena

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk. menyatakan proses penambahan modal KB Kookmin Bank ke perseroan akan terus dilanjutkan dengan memenuhi ketentuan di Korea maupun di Indonesia.

Direktur Utama Bank Bukopin Rivan Purwantono mengatakan KB Kookmin Bank sedang mempercepat realisasi proses penambahan modal di Bank Bukopin. Secara regulasi, KB harus menyelesaikan uji tuntas tambahan yang diperlukan untuk memenuhi ketentuan internal KB dan regulator di Korea.

Rivan sekaligus mengklarifikasi sejumlah pemberitaan atau informasi yang beredar pasca Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Bukopin yang dilaksanakan kemarin, Kamis, 18 Juni 2020.

"Tapi percayalah, KB Kookmin Bank sangat serius untuk terlaksananya seluruh proses ini dengan segera," katanya seperti dikutip dalam rilis, Jumat (19/6/2020).

Manajemen dan karyawan Bank Bukopin, tambah Rivan, optimis dengan penambahan modal KB di Bukopin hingga menjadi pemilik mayoritas, akan memperkuat fundamental perseroan di waktu yang akan datang serta akan memberikan hasil yang optimal bagi nasabah, karyawan, pemegang saham, dan stakeholder lainnya.

“Banyak pihak yang menjaga Bank Bukopin, baik dari regulator, pemerintah, hingga institusi asing sekaliber KB. Jadi dengan komitmen yang sudah dibuktikan pemegang saham ini, serta dukungan pemerintah dan regulator," katanya.

Rivan juga mengajak nasabah untuk tetap memercayakan dananya di Bank Bukopin.

"Mari kita jaga kondisi yang stabil untuk industri perbankan, tidak perlu menarik dana terus-terusan karena memang dana aman di bank, seluruh bank diawasi regulator," sebutnya.

Terkait dengan KB Kookmin Bank, Rivan menilai merupakan bank terbesar di Korea dengan aset lebih dari Rp4.000 triliun. Adapun aset induknya, KB Financial Group, jauh lebih besar lagi. Dia menilai wajar jika proses investasi KB Kookmin di Bukopin masih memerlukan waktu karena dilakukan lintas negara dan ada banyak regulasi yang perlu dipenuhi.

"Investasi yang mereka lakukan di Bukopin tentu tidak main-main, sangat serius. Kalau butuh proses, hal ini wajar, karena investasinya lintas negara, banyak regulasi yang harus dipenuhi, kita tunggu saja dengan tenang,” sebutnya.

Rivan juga meyakinkan bahwa berbagai upaya tengah dilakukan pperseroan untuk memperbaiki kondisi yang sempat tertekan akibat isu likuiditas. Hal ini ditambahkannya untuk menegaskan tentang keseriusan dan komitmen KB Kookmin Bank untuk menambah modal di Bank Bukopin.

Menurutnya, saat ini sangat penting untuk mengedukasi diri bahwa setiap bank perlu dijaga kestabilannya bersama, dengan tetap tenang dan mempercayai sistem perbankan yang sudah lengkap baik dari sisi pengawasan internal, pengawasan dari regulator, serta pengawasan publik sebagai pemegang saham perseroan.

"Tentu kita semua ingin kondisi yang aman dan tenang, karena dengan tekanan akibat pandemik Covid-19 ini saja cukup banyak penyesuaian yang harus kita lakukan. Jadi jangan mudah terpancing dengan isu yang tidak jelas kebenarannya, dan biasakan untuk konfirmasi ke manajemen, atau kepada regulator yang berwenang," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper