Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FIF Group Prediksi Kredit Motor Naik 50 Persen pada Kuartal III/2020

Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya menjelaskan saat ini tren permintaan kredit motor sudah menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan saat April-Mei 2020 lalu.
Pekerja beraktifitas di dekat logo FIF Group, Jakarta, Sabtu (29/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja beraktifitas di dekat logo FIF Group, Jakarta, Sabtu (29/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - FIF Group memperkirakan permintaan kredit motor bakal tumbuh sebesar 50 persen pada kuartal III/2020 bila dibandingkan dengan kuartal III/2019. 

Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya menjelaskan saat ini tren permintaan kredit motor sudah menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan saat April-Mei 2020 lalu.

"Di bulan ini memang sudah ada kenaikan permintaan kredit motor, misalkan sampai akhir Mei itu kami lepaskan kredit Rp1,7 triliun. Nah mungkin di Juni ini walaupun masih jalan tiga pekan, mungkin kami akan tutup di angka Rp2,9 triliun," ujarnya kepada Bisnis Senin (22/6/2020).

Dari data FIF Group, sepanjang Januari-Maret 2020 kinerja perseroan tetap tumbuh sebesar 12,5 persen. Namun bila dihitung Januari-Mei 2020 kinerja perseroan turun sebesar 15,5 persen.

Setelah permintaan kredit membaik seperti terlihat pada Juni, FIF Group optimistis kinerja pembiayaan pada kuartal III/2020 akan tumbuh 50 persen bila dibandingkan kuartal II/2020.

Margono menjelaskan ada beberapa faktor pendorong meningkatnya permintaan kredit setelah periode April-Mei lalu. Di antaranya yaitu pelonggaran PSBB atau masa transisi di ibu kota Jakarta, dan new normal di daerah lain di Indonesia.

Dengan kebijakan tersebut, dealer sepeda motor yang sebelumnya sempat tutup selama PSBB kini kembali buka seperti biasa dan penjualan sepeda motor kembali di tumbuh di daerah yang sempat berstatus PSBB.

Selain itu, ada juga faktor permintaan sepeda motor yang memang terus ada meskipun di saat pandemi Covid-19, hanya saja pembelian ini menjadi ditunda sementara, dan akan kembali meningkat di saat kondisi semakin membaik.

"Karena motor itu kan masuk salah satu alat transportasi, sebenarnya demand tetap ada walau pandemi ini orang tetap mau beli motor meski waktunya ditunda sampai kondisi membaik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper