Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) memastikan kondisi industri perbankan masih prima meski ada tantangan ekonomi dari pandemi virus corona.
Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Umum Perbanas menyebutkan setiap bank selalu berupaya menjaga kecukupan modalnya di atas ambang batas yang telah ditentukan. Hal ini tentu menjadi perhatian bersama demi menjaga stabilitas sistem keuangan.
“Dapat kami sampaikan, berbagai indikator menunjukkan kondisi industri perbankan saat ini sangat baik dan kuat. Namun, Industri perbankan memang menghadapi situasi yang sangat menantang,” katanya dalam siaran pers Perbanas, Rabu (1/7/2020).
Mengutip data Statistik Perbankan Indonesia, dia memaparkan Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan April 2020 di level 22,03% dan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tetap rendah yakni 2,89% (bruto) dan 1,13% (neto).
“Rasio CAR perbankan pada April 2020 memang lebih rendah dibanding posisi akhir 2019, tapi CAR di angka 22% menunjukkan kondisi yang baik,” kata dia.
Sementara itu, rasio alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/DPK (AL/DPK) per April 2020 terpantau baik pada level 117,8% dan 25,14%, jauh di atas ambang batas masing-masing sebesar 50% dan 10%.
Dia menyebutkan Perbanas pun sangat menghargai upaya dan kerja keras Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam memperkuat industri perbankan nasional dengan mendorong investor investor besar yang mampu memastikan keberlangsungan bank-bank di Indonesia.
“Perbanas melihat regulator dan pemerintah telah berupaya mengatasi berbagai permasalahan ini dengan melakukan serangkaian relaksasi dan menempuh sejumlah kebijakan yang diperlukan,” ujar Kartika.
Sebelumnya diberitakan salah satu bank swasta nasional skala menengah yakni PT Bank Bukopin Tbk. tengah bersiap untuk melakukan penambahan modal.
PT Bank Bukopin Tbk. segera merealisasikan penawaran umum terbatas kelima (PUT V) melalui penerbitan saham baru dengan memberikan penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham.
Kedua pemegang saham utama Bukopin, Bosowa Corporindo dan KB Kookmin Bank, menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan HMETD pada PUT V.
Kookmin Bank yang merupakan grup perbankan asal Korea Selatan, sesuai dengan rencananya untuk menjadi pemegang saham pengendali, menyatakan kesiapan menjadi pembeli siaga untuk menyerap seluruh HMETD yang tidak dieksekusi pemegang saham lainnya.