Bisnis.com, JAKARTA - Bank-bank BUMN menyatakan memprioritaskan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam penyaluran kredit dalam upaya pemulihan ekonomi nasional melalui penempatan uang negara.
Pemerintah telah menempatkan dana senilai Rp30 triliun pada empat bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Dana ini sebelumnya di tempatkan di Bank Indonesia. Penempatan dana ini bertenor tiga bulan dengan bunga sebesar 3,42 persen.
Bank-bank BUMN harus mentransmisikan dana yang ditempatkan pemerintah hingga tiga kali lipat dalam bentuk ekspansi kredit atau setara Rp90 triliun.
Ketua Himbara Sunarso mengatakan keempat bank pelat merah siap dan berkomitmen me-leverage dana pemerintah dengan menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas.
"Segmen disesuaikan, prioritas ke UMKM, baik di sektor pertanian, pariwisata, konstruksi, perumahan, dan lainnya," katanya saat konferensi pers, Rabu (1/7/2020).
Lalu, bagaimana dengan segmen di luar UMKM yang juga membutuhkan kredit di masa pandemi ini?
Baca Juga
Sunarso, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., ini menyatakan walaupun diprioritaskan untuk UMKM, pelaku usaha non-UMKM memiliki peluang mendapatkan pembiayaan dari penempatan uang negara ini.
"Kalau ada [non-UMKM] yang feasible, bisa mengungkit ekonomi, dan layak, akan menjadi target market juga untuk pertumbuhan kredit ini," jelasnya.
Sementara itu, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI pada Senin (29/6/2020), Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rencana dari empat bank BUMN terkait penggunaan uang negara.
"Bank Himbara telah menyampaikan masing-masing strategi mengenai rencana penggunaan penempatan uang negara untuk mendukung kegiatan bisnis bank umum yang terkait dengan percepatan pemulihan ekonomi," ujarnya.
Sri Mulyani menyebutkan dalam penempatan uang negara, Bank Mandiri fokus pada penyaluran kredit produktif, padat karya, ketahanan pangan, dan mendukung sistem logistik nasional dengan target penyaluran senilai Rp21 triliun dan dilaksanakan pada 3 bulan ini.
BRI mendukung rencana bisnis berupa ekspansi kredit UMKM 6 bulan ke depan senilai Rp122,50 triliun dengan komposisi segmen mikro sebesar 88,87 persen atau senilai Rp108,80 triliun. Ekspansi kredit UMKM akan difokuskan pada sektor nonperdagangan senilai Rp71,32 triliun atau 58,21 persen.
"BNI akan melaksanakan ekspansi kredit pada sektor riil untuk korporasi, usaha menengah dan kecil, serta consumer loan dalam 3 bulan ke depan senilai Rp15,04 triliun," kata Menkeu.
Sementara itu, Bank BTN berencana menyalurkan kredit pada Juli hingga Desember 2020 senilai Rp30,03 triliun, yang didominasi oleh penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) serta kredit lainnya di sektor perumahan.
"Komposisi kredit perumahan lebih dari 70 persen dan ekspansi difokuskan ke KPR senilai Rp5,4 triliun atau 51,6 persen,"ujarnya.