Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di bidang platform financial technology bidang peer to peer (P2P) lending, PT Investree Radhika Jaya (Investree), menyatakan kinerja perseroan tetap tumbuh positif meski ada tekanan akibat pandemi Covid-19 yang merebak sejak Maret lalu.
Adrian Gunadi, Co-Founder dan CEO Investree, menjelaskan pada periode April-Mei 2020 lalu penyaluran pinjaman perseroan masih tumbuh positif.
"Secara kumulatif nilai pinjaman kami di akhir kuartal pertama 2020 mencapai Rp4,64 triliun, April 2020 di posisi Rp5,01 triliun dan pada Mei 2020 sudah mencapai Rp5,11 triliun," ujarnya dalam pemaparan di konferensi pers daring, Kamis (2/7/2020).
Pencapaian positif juga terlihat dari peningkatan jumlah pendana atau lender dari kelompok retail dan institusi. Untuk pendanaan institusional pada Maret 2020 sebesar 59 persen, April 72 persen, dan Mei di angka 46 persen. Sedangkan pendana ritel pada Maret adalah sebesar 41 persen, April 28 persen, dan Mei sebanyak 54 persen.
Nilai tingkat keberhasilan bayar (TKB) 90 Investree juga terus menunjukkan peningkatan, yang mana pada Maret posisinya 98,96 persen, lalu pada April sebesar 99,53 persen, dan Mei 2020 sebesar 99,52 persen.
Kinerja positif ini mencerminkan minat masyarakat untuk menanamkan modalnya di platform P2P lending tetap bertambah, meski pandemi Covid-19 membuat ekonomi tertekan.
Investree juga mencatat pertumbuhan angka investor atau lender, pada Maret 2020 sebanyak 20.599, kemudian pada April menjadi 21.287, dan pada Mei sudah mencapai 22.430 investor.
Sementara itu jumlah peminjam atau borrower juga turut meningkat, di mana pada Maret sebanyak 1.303, April naik menjadi 1.317, dan Mei sudah di angka 1.337 peminjam.
Adapun sebagian besar dana pinjaman Investree saat ini disalurkan ke produk invoice financing sebesar 90,9 persen dengan rerata dana pinjaman senilai Rp518,9 juta. Kemudian produk kredit modal kerja sebesar 7,2 persen dengan rerata pinjaman senilai Rp561,2 juta, serta produk buyer financing sebesar 1,27 persen dengan rerata pinjaman senilai Rp1,2 miliar.