Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI: Stabilitas Sistem Keuangan Masih Terjaga, Tapi Kredit Tumbuh Melambat

Kendati begitu, risiko dari dampak meluasnya penyebaran Covid-19 terhadap stabilitas sistem keuangan terus dicermati.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Kamis (9/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Kamis (9/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan stabilitas sistem keuangan masih tetap terjaga meskipun penyaluran kredit mengalami perlambatan. Kendati begitu, risiko dari dampak meluasnya penyebaran Covid-19 terhadap stabilitas sistem keuangan terus dicermati.

Perry memaparkan sejumlah data statistik industri keuangan. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan Mei 2020 tetap tinggi yakni 22,14%, dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tetap rendah yakni 3,00% (bruto) dan 1,17% (neto).

"Namun demikian, penyaluran kredit/pembiayaan dari sektor keuangan masih terbatas karena masih lemahnya permintaan domestik dan kehati-hatian perbankan akibat masih berlanjutnya pandemi Covid-19," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/7/2020).

Lebih lanjut, Perry mengatakan pertumbuhan kredit pada Mei 2020 tercatat 3,09% secara year-on-year (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan April 2020 sebesar 5,73%.

Sementara itu, untuk perkembangan restrukturisasi kredit di masa pandemi Covid-19 diperkirakan sudah mencapai puncaknya pada April 2020. Program keringanan kredit yang dibarengi dengan pelaksanaan pogram penjaminan pemerintah untuk kredit UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi nasional diharapkan dapat mendorong pemulihan kinerja intermediasi.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit yakni sebesar 8,89% (yoy).

"Ke depan, Bank Indonesia tetap menempuh kebijakan makroprudensial yang akomodatif sejalan dengan bauran kebijakan yang telah diambil sebelumnya serta bauran kebijakan nasional, termasuk berbagai upaya untuk memitigasi risiko di sektor keuangan akibat penyebaran COVID-19."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper