Bisnis.com, JAKARTA -- Citibank N.A., Indonesia mencatat pertumbuhan jumlah nasabah yang mengakses layanan jasa pengelolaan keuangan bagi nasabah atau uwealth management di tengah penurunan suku bunga deposito.
Head of Retail Banking Citi Indonesia Steven Suryana mengatakan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia telah mempengaruhi bunga deposito. Hasilnya, bunga deposito perbankan di Indonesia saat ini berada di bawah angka 5% atau jauh lebih rendah dari yang ditawarkan 10 tahun silam dengan besaran bunga menyentuh double digit.
Menurutnya, seiring dengan penurunan suku bunga deposito tersebut, nasabah pun mulai tertarik pada produk alternatif lainnya yakni melakukan investasi melalui layanan wealth management.
"Kalau dari sisi bisnis, wealth management masih sangat menjanjikan, belum banyak yang familiar tetapi perkembangannya dua tiga tahun terakhir mengalami peningkatan," katanya kepada Bisnis, Senin (20/7/2020).
Head of Wealth Management Citi Indonesia Tandy Cahyadi mengatakan telah terjadi peningkatan jumlah nasabah yang menggunakan layanan wealth management. Setidaknya dari sekitar 56.000 nasabah retail banking Citibank, saat ini lebih dari 50% di antaranya telah menggnakan layanan tersebut.
Menurutnya, Citibank pun akan terus menggenjot pertumbuhan jumlah nasabah yang mengakses layanan wealth management. Citibank menargetkan pada penetrasi jumlah nasabah yang akan menggunakan layanan wealth management mampu mencapai 70%.
Meskipun mendorong pertumbuhan nasabah yang melakukan investasi, Citibank mengaku tetap akan memperhatikan profil risiko yang ada. Saat ini produk investasi yang cenderung dipilih nasabah adalah obligasi pemerintah dan reksa dana saham.
"Kami ingin seluruh nasabah kita miliki produk investasi, kita harus perhatikan banyak faktor di sini, kita harus lihat dari profil risiko nasabah. Kalau dari sisi target penetrasi kami masih ingin naikkan, dari 50% jadi 60% bahkan 70%, kami juga tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian," katanya.