Bisnis.com, JAKARTA - Bank-bank BUMN menggandeng sejumlah perusahaan berbasis teknologi untuk mempercepat penyaluran kredit secara digital lewat program DigiKu.
DigiKU sendiri merupakan gerakan bersama antara pemerintah, Himbara, dan pelaku ekosistem digital sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Amam Sukriyanto menjelaskan skema penyaluran kredit tersebut yaitu masing-masing e-commerce melakukan seleksi terhadap merchant yang layak untuk diberikan pembiayaan.
Daftar tersebut diunggah oleh e-commerce ke microsite kredit usaha rakyat (KUR) digital. Selanjutnya, BRI melakukan assessment terkait kelayakan pembiayaan dan jumlah pinjaman yang layak didapatkan.
"Pemrosesan sudah dilakukan fully digital dengan pemanfaatan big data," jelasnya, Selasa (21/7/2020).
Adapun, lewat kerja sama dengan Gojek di program DigiKu, untuk mitra usaha GoFood yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan Bank BRI, akan ditawarkan bantuan pinjaman sampai dengan Rp20 juta, dengan tenor selama 24 bulan, dengan keringanan biaya pembayaran pada 3 bulan pertama.
Sementara, untuk mitra driver GoRide dan GoCar, fasilitas pinjaman yang ditawarkan adalah Rp 5 juta dengan tenor pinjaman selama 24 bulan di mana mitra driver akan mendapatkan keringanan bebas bayar selama 3 bulan pertama.
Sebelum melalui program DigiKu, BRI telah membuka akses pengajuan KUR lewat channeling online dengan menggandeng e-commerce seperti Shopee, Tokopedia dan perusahaan transportasi online seperti Gojek dan Grab, sejak Mei 2020.
Fasilitas KUR yang ditawarkan hingga maksimal Rp50 juta, tenor paling panjang 3 tahun. Langkah ini sebagai komitmen BRI untuk mengakselerasi penyaluran KUR di tengah tekanan pandemi Covid-19
Amam menyebut hingga 7 Juli 2020, BRI berhasil menyalurkan KUR secara digital melalui platform e-commerce kepada lebih dari 2.000 merchant dengan total pinjaman mencapai Rp1,1 miliar.