Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penasihat jasa keuangan Jouska tengah dirundung tudingan negatif dari para pelanggannya.
Berdasarkan cuitan warga Twitter terdapat sejumlah pelanggan yang dirugikan oleh Jouska. Misalnya akun @yakobus_alvin. Ia adalah klien Jouska pada periode 2018 - 2019.
Kala itu, ia tertarik menggunakan jasa Jouska karena konten-kontennya terkait perencanaan keuangan yang menarik di Instagram.
"Niatan saya gampang, mau berinvestasi rutin di pasar saham dibantu dengan yang ahli. Waktu itu, saya belum paham trading saham," ujarnya.
Alvin pun kemudian menghubungi kantor Jouska dan menanyakan layanan-layanan yang disediakan. Setelah menetapkan paket layanan yang ia inginkan, Alvin memberikan dana sebesar Rp65 juta kepada Jouska untuk dikelola.
"Waktu itu kebutuhan saya untuk investasi dan juga asuransi kesehatan," katanya.
Baca Juga
Namun, setelah beberapa waktu, portofolio investasinya terus menerus anjlok. Terakhir, Alvin mengatakan kehilangan sekitar Rp35 juta dari dana yang diberikan ke Jouska.
Ia juga mengatakan pernah melaporkan kasus ini ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, pihak OJK tidak memberikan respon apapun.
From This To This
— Alvin Alvin (@yakobus_alvin) July 21, 2020
Sharing gimana bobroknya @Jouska_id dan Amarta Investa ngehandle kliennya.
THREAD pic.twitter.com/GFyOzBJuxB
Sebelumnya, Founder dan CEO Jouska Indonesia Aakar Abyasa Fidzuno telah angkat bicara setelah perusahaan menjadi bahan pembicaraan di media sosial.
Aakar angkat bicara lewat pernyataan yang diterima Bisnis pada Selasa (21/7/2020) malam. Dia membeberkan soal seluk beluk tanggung jawab konsultan keuangan dan bisnis perencanaan keuangan yang dijalankan perseroan.
Seorang konsultan keuangan menurutnya memiliki tanggung jawab utama memberikan masukkan dan saran finansial sesuai dengan kondisi dan tujuan finansial setiap klien. Hal itu dilakukan dengan tetap mengutamakan analisis tren ekonomi secara global, makro, dan industri.
Aakar menuturkan PT Jouska Finansial Indonesia merupakan perusahaan perencanaan keuangan independen yang berdiri sejak 2017. Ruang lingkup pekerjaan yakni pemberi nasihat dan atau saran terkait perencanaan termasuk edukasi investasi kepada produk yang secara hukum telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dia menjelaskan bahwa konsultasi bersama Jouska dapat dilakukan baik secara online maupun offline berbasis waktu dan kebutuhan. Dalam setiap edukasi, para nasabah atau klien dibekali dengan pengetahuan mulai dari analisis ekonomi global dan domestik, analisis industri, analisis laporan keuangan, analisis manajemen perusahaan, analisis risiko, serta aplikasi dalam keputusan finansial.
“Berdasarkan kontrak yang telah disepakati kedua belah pihak, setiap klien mempunyai hak untuk mengikuti atau menolak setiap saran yang diberikan,” jelasnya lewat pernyataan resmi.
Terkait proses bisnis konsultan keuangan, Aakar menuturkan individu harus memilki akun saham dan rekening dana investasi (RDI) untuk memulai berinvestasi. Penggunaan nama pribadi berarti memberikan akses penuh atas penggunaan akun tersebut.
“Dalam setiap aktivitas, yang terjadi di akun saham, klien atau nasabah akan mendapatkan notifikasi atas aktivitasnya sebagai bentuk konfirmasi di akhir waktu perdagangan bursa. Ketika seseorang belum memiliki akun tersebut, adviser akan memberi edukasi mengenai penggunakaan aplikasi,” paparnya.
Lebih lanjut, dia menyebut klien tidak hanya mendapat edukasi melainkan evaluasi atas keadaan keuangan serta kinerja portofolio selama kontrak kerja dengan Jouska Finansial Indonesia berlangsung. Bahkan, konsultasi dapat dilakukan secara tatap muka dan atau panggilan video.