Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merger, Bank Syariah BUMN Dinilai Bisa Sebesar Dubai Islamic Bank

Rencana merger bank syariah BUMN digulirkan oleh menteri BUMN Erick Thohir. Dengan rencana ini akan membuka opsi-opsi pendanaan bank syariah yang lebih luas di dalam negeri.
Logo Bank Syariah milik BUMN/Istimewa
Logo Bank Syariah milik BUMN/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana merger bank syariah milik BUMN disebut akan memberikan dampak yang sangat besar bagi sektor keuangan syariah di Indonesia, khususnya perbankan syariah.

CEO Grup Syailendra Asia, sekaligus praktisi ekonomi syariah, Salina Nordin mengatakan jika merger bank syariah BUMN dilakukan, Indonesia akan memiliki entitas bank syariah sebesar Dubai Islamic Bank di Uni Emirat Arab.

Bank tersebut mampu bersaing dengan bank konvensional dengan lini bisnis multi dimensi. Namun, dia mengingatkan bank syariah harus bersih dan transparan agar bisa bersaing.

"Merger bank syariah BUMN adalah langkah positif dalam memperkuat sinergi dan bisa memberikan pelayanan yang lebih bersih dan produk yang lebih menarik. Bank syariah harusnya lebih kuat, transparan dan bersih," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (28/7/2020).

Menurutnya, bank syariah global seperti Dubai Islamic Bank, nasabahnya sangat besar dari kalangan non-muslim. Ini menunjukkan bahwa bank itu bersih, transparan dan sangat kompetitif dalam bersaing dengan bank konvensional.

Salina berpendapat yang utama dari merger bank syariah BUMN adalah adanya penerapan prosedur baru yang menjamin perbaikan pelayanan pada nasabah serta azas keterbukaan dan transparansi dalam pengelolaan dana nasabah.

Bank syariah memiliki potensi besar untuk menjadi bank terbesar di Indonesia, sehingga perlu dikelola dengan sangat baik dan memperhatikan kebutuhan nasabahnya.

"Yang penting merger antar bank syariah BUMN bisa menerapkan proses dan prosedur yang terbaik untuk kualitas pelayanan pada nasabah, transparan, dan bersih. Karena merger ini akan membuat bank syariah BUMN menjadi bank terbesar dan sangat kompetitif," sebutnya.

Jika dibandingkan dengan perbankan konvensional, market share perbankan syariah saat ini masih sekitar 6 persen. Pembiayaan atau kredit sebesar 6,38 persen, dana pihak ketiga atau dana masyarakat yang berhasil dihimpun sekitar 6,7 persen.

Dari sisi aset, total aset seluruh bank syariah itu sebesar Rp537 triliun, sedangkan total aset perbankan konvensional mencapai Rp8.402 triliun.
Namun, ada peluang bagi perbankan syariah untuk terus tumbuh, apalagi dari sisi pertumbuhan aset perbankan syariah selalu dua digit tiap tahunnya.

Sebelumnya, rencana merger bank syariah BUMN digulirkan oleh menteri BUMN Erick Thohir. Dengan bergabungnya bank-bank syariah BUMN akan membuka opsi-opsi pendanaan yang lebih luas di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper