Bisnis.com, JAKARTA - Arah bisnis PT Bank Bukopin Tbk. dinilai akan menjadi semakin jelas setelah masuknya Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali perseroan. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 5% dan kenaikan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15%.
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan Purwantono mengatakan setelah penawaran umum terbatas ke-5 (PUT V) ditutup pada 30 Juli lalu, porsi kepemilikan saham Kookmin Bank naik menjadi 33,90%. Dengan begitu, KB akan resmi menjadi pemegang saham pengendali perseroan setelah pengumuman Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Rivan melihat arah bisnis perseroan semakin jelas dengan masuknya grup perbankan asal Korea itu. Sebagai bank peringkat kedua di Korea Selatan, Kookmin Bank telah mengoptimalkan semua platform dalam pengembangan bisnisnya. Saat ini KB telah mengembangkan bisnis di 24 negara dengan tiga fokus pengembangan yakni Kamboja, Vietnam, dan Myanmar.
Lebih lanjut, Rivan menuturkan fokus bisnis Kookmin Bank sejalan dengan Bank Bukopin yang memiliki portofolio kredit mayoritas atau sebesar 57% di segmen UMKM. Perseroan juga memiliki jaringan Swamitra yang jumlahnya hampir 511 unit dan 30.000 PPOB (payment point online Bank Bukopin).
Kookmin Bank, imbuhnya, melihat potensi pasar di Indonesia, khususnya Bank Bukopin, lebih besar dari 3 negara di Asia Tenggara yang saat ini menjadi fokus pengembangan tersebut.
Dalam kondisi saat ini, Rivan optimistis perseroan mampu mencapai pertumbuhan kredit 5% seiring dengan era normal baru. Sementara untuk pendanaan masyarakat, penghimpunan DPK diharapkan dapat tumbuh 15%, dengan ekuitas naik 33%, dan laba tumbuh 18%.
Baca Juga
"Dengan menjadi pemegang saham pengendali, maka akan masuklah technical assistant yang menjadi referensi bagaimana arah kerja sama dan bisnis Bank Bukopin," katanya dalam konferensi pers, Senin (3/8/2020).