Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan PT Bank Bukopin Tbk. memasuki babak baru seiring penempatan dana untuk penguatan permodalan dan likuditas tahun ini yang telah mencapai US$600 juta, atau sekitar Rp8,82 triliun (kurs US$1=14,700) dari pemegang saham pengendali yang baru yakni KB Kookmin Bank.
Bank asal Korea Selatan ini pun optimistis akan mampu memboyong koporasi besar asal Negeri Gingseng ini untuk menjadi nasabah prioritas Bank Bukopin.
CEO KB Kookmin Bank Yin Hur mengatakan perusahaan sudah melakukan injeksi dana US$250 juta untuk penguatan modal emiten perbankan berkode BBKP tersebut.
Perusahaan juga telah membantu Bank Bukopin dengan suntikan likuiditas senilai US$350 juta dan masih bersedia dalam mengahadapi permasalah likuiditas berikutnya jika diperlukan.
"Saat ini kami juga memiliki nasabah 190 perusahaan besar asal Korea Selatan yang telah beroperasi di Indonesia. Jika aksi korporasi ini sudah selesai, tentu mereka akan kami tarik untuk pengembangan Bank Bukopin ," katanya, dalam wawancara ekslusif secara virtual Bisnis Indonesia, Selasa (18/8/2020).
Yin Hur melanjutkan Kookmin Bank berencana untuk mendorong Bank Bukopin untuk masuk kedalam 10 besar bank ritel Indonesia dalam 3 sampai 5 tahun ke depan.
Baca Juga
"Kami juga memiliki beberapa anak usaha yang sudah masuk di Indonesia, dan tentu akan menjadi partner strategis kami dalam mengembangkan Bank Bukopin," katanya.
Dia melanjutkan Kookmin Bank masih optimistis dapat menjalin komunikasi yang baik dengan PT Bosowa Corporindo serta pemegang saham lainnya. Dia mengklaim Kookmin Bank akan tetap menjadikan semua pemegang saham sebagai mitra strategis untuk mendukung pengembangan bisnis BBKP ke depan.
"Ambisi kami adalah menjadikan seluruh pemegang saham sebagai mitra strategis pengembangan Bank Bukopin," katannya.
Bosowa Corporindo sebelumnya berencana melayangkan gugatan terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena menduga OJK mengarahkan KB Kookmin untuk mengambil alih BBKP. OJK bakal digugat secara materiil dan immateriil.
Head of Global Business Group Senior Managing Director sekaligus Komisaris Independen Bank Bukopin Chang Su Choi menjelaskan perusahaan asal Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia mencapai lebih dari 2.000, dan 190 di antaranya adalah mitra Kookmin Bank seperti Samsung dan LG.
Saat ini, perusahaan-perusahaan tersebut hanya menunggu penyelesaian aksi korporasi Kookmin Bank dalam menjadi pemegang saham mayoritas, sekaligus rating yang lebih baik bagi Bank Bukopin.
"Namun, kepercayaan beberapa perusahaan tersebut sudah mulai meningkat kepada Bank Bukopin seiring dengan naiknya peringkat rating Bank Bukopin," katanya.
Adapun, Fitch Ratings Indonesia menaikkan peringkat nasional jangka panjang Bank Bukopin menjadi AA-(idn) pada Juli 2020 dan menempatkan perusahaan ke dalam Rating Watch Positif oleh Fitch Ratings Indonesia.