Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri akan terus meningkatkan pembantukan biaya pencadangan hingga akhir tahun sebagai bentuk antispasi terhadap pemburukan kualitas pembiayaan akibat pandemi.
Adapun hingga semester I/2020, nilai cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Mandiri Syariah mencapai Rp1,08 triliun dengan pertumbuhan 19,75 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (year on year/YoY).
Direktur Finance, Strategy & Treasury Ade Cahyo Nugroho mengatakan rasio pembentukan biaya pencadangan terhadap aset mencapai 30 persen hingga Juni 2020. Mandiri Syariah akan secara konservatif meningkatkan pembentukan biaya pencadangan hingga 50 persen lebih dari nilai aset.
Besaran pembentukan CKPN tersebut pun dinilai lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal.
"Mandiri Syariah bersifat konervatif dengan menambah cadangan, [CKPN] kami sudah tebal, tetapi profit tetap bisa tumbuh juga," katanya, Selasa (25/8/2020).
Direktur Risk Management Tiwul Widyastuti mengatakan perseroan telah melakukan restrukturisasi pada 29.000 nasabah dengan sebanyak 42 persen berada di sektor UMKM hingga Juli 2020. Outstanding pembiayaan yang telah direstrukturisasi mencapai Rp7,1 triliun atau 9 persen dari baki debet pembiayaan.
"Kami berharap semoga restrukturiasasi ini bisa membantu nasabah yang terdampak Covid-19 dan bersama-sama hadapi Covid-19," katanya.
Baca Juga : Laba Bank Syariah Mandiri Naik 30,53 Persen |
---|
Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan perseroan akan terus melakukan monitoring apabila nasabah masih memerlukan relaksasi lebih lanjut. Hingga saat ini proses restrukturisasi masih terus berjalan sesuai dengan regulasi POJK No.11/POJK.03/2020.
"Mandiri Syariah siap melakukan relaksasi lanjutan didasarkan atas perkembangan kondisi nasabah," katanya.
Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat dan umat, Mandiri Syariah telah menyalurkan beberapa bantuan Covid-19, di antaranya 2.500 Alat Pelindung Diri (APD) dan 100 ribu masker kepada 105 Rumah Sakit rujukan Covid-19, 26.600 paket bahan pangan kepada masyarakat terdampak Covid-19, 3 ton beras sehat kepada panti asuhan, dll.
Dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, Mandiri Syariah berkomitmen akan terus menjaga protokol kesehatan bagi nasabah dan pegawai. Perseroan juga gencar mengimbau nasabah untuk shifting ke transaksi digital.