Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung UMKM, BRI Syariah Andalkan i-Kurma dan Restrukturisasi

Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Fidri Arnaldy menyampaikan perusahaaan siap membantu pelaku UMKM melalui aplikasi i-Kurma dan restrukturisasi untuk nasabah yang terdampak Covid-19. 
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang BRI Syariah di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang BRI Syariah di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BRI Syariah Tbk. terus mendukung UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia melalui solusi permodalan yang cepat dan diandalkan. 

Hal itu disampaikan dalam acara Business Coaching dalam acara 7th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 dengan topik solusi pembiayaan syariah bagi UMKM pada era ekonomi digital yang berlangsung secara virtual pada Senin, 24 Agustus 2020.

Kegiatan yang diikuti 100 pelaku UMKM itu diselenggarakan untuk memberikan dukungan terhadap UMKM syariah di Indonesia dalam berkontribusi bagi perekonomian nasional melalui pemberian pelatihan yang relevan. 

Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Fidri Arnaldy menyampaikan perusahaaan siap membantu pelaku UMKM melalui aplikasi i-Kurma dan restrukturisasi untuk nasabah yang terdampak Covid-19. 

Aplikasi i-Kurma adalah aplikasi untuk kemudahan memproses pengajuan pembiayaan. Dengan i-Kurma, pemohon pembiayaan hanya perlu menyampaikan identitas dan keterangan usaha dan hanya dalam dua hari sudah ada keputusan sehingga pelaku UMKM mendapat kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan fasilitas pembiayaan. 

“UMKM harus diselamatkan karena menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Untuk meningkatkan UMKM, mereka perlu modal. Kami hadir untuk menawarkan solusi permodalan yang cepat dan dapat diandalkan,” katanya dalam keterangan resmi. 

Fidri berbagi tips kepada pelaku UMKM agar bisa bertahan dari pandemi. Menurutnya, ada lima poin penting bagi pelaku UMKM yakni mengatur cashflow usaha, menerapkan protokol kesehatan, inovasi dan diferensiasi produk, strategi marketing baru, serta memanfaatkan layanan perbankan digital. 

“Pertama harus bisa mengatur cashflow usaha, efisiensi untuk kegiatan branding dan ekspansi serta melakukan penyesuaian stok barang. Kedua, menerapkan protokol kesehatan untuk memberikan rasa aman kepada konsumen. Ketiga, melakukan inovasi produk atau produk baru berdasarkan kebutuhan pasar. Keempat, memaksimalkan penggunaan teknologi untuk marketing dan terakhir memanfaatkan layanan perbankan digital seperti melakukan transaksi keuangan melalui mobile banking,” jelasnya. 

Fidri menjelaskan pelaku UMKM yang ingin menambah modal melalui pembiayaan syariah, BRIsyariah dapat menjadi pilihan terbaik dan menawarkan margin kompetitif. 

“BRIsyariah menyediakan pembiayaan mikro faedah dan KUR. KUR ini sebagai bantuan permodalan untuk usaha yang baru berdiri. Setelah usaha berkembang, nasabah bisa “naik kelas” ke pembiayaan mikro faedah. Pembiayaan mikro faedah di bawah Rp25 juta tidak memerlukan agunan,” sambung Fidri.

Di kuartal II/2020, pembiayaan mikro BRIsyariah tumbuh signifikan. Pada periode itu BRIsyariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp5,4 triliun untuk segmen mikro, yang merupakan segmen pembiayaan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi dan memberikan kontribusi terbesar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper