1. Kredit Macet Bosowa, Erwin Aksa: Mulai Restrukturisasi
Bosowa Group mulai melakukan restrukturisasi kredit macet sejumlah anak usaha yang ada di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kredit macet tersebut nilainya hampir mencapai Rp4 triliun.
Komisaris Utama Bosowa Erwin Aksa menyampaikan bahwa tidak semua kredit perusahaan di BRI berstatus macet. Menurutnya, beberapa anak perusahaan berstatus lancar dalam melakukan pembayaran angsuran.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Mau Simpan Dana? Intip Bunga Deposito BNI, BRI, BCA, dan Bank Mandiri!
Deposito masih menjadi instrumen investasi yang aman di tengah pandemi Covid-19. Hanya saja, nasabah tetap harus jeli dalam memilih produk deposito.
Selain menentukan jangka waktu deposito sesuai dengan kebutuhan, nasabah juga perlu membandingkan suku bunga deposito antar bank.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Debitur Tahan Ekspansi, Kredit Menganggur di BRI Naik 4 Persen
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mencatat kenaikan kredit yang belum ditarik atau undisbursed loan pada Juni 2020.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menyampaikan perseroan mencatat undisbursed loan BRI hingga akhir Juni 2020 meningkat 4 persen yoy.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Wah! Bunga Deposito BCA, BNI, dan Mandiri Sentuh Rekor Terendah
Bank-bank besar mulai menurunkan suku bunga deposito ke level 3 persen seiring dengan penurunan suku bunga acuan dan penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Jika diliat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rerata suku bunga deposito rupiah industri perbankan hingga Juni 2020 masih berada di level 5 persen hingga 6 persen untuk tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 hingga di atas 12 bulan.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Ini Sektor Asuransi yang Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi
Kondisi perekonomian yang tertekan menjadi realitas yang harus dihadapi. Sebagai gambaran ekonomi Indonesia terkontraksi 5,32 persen pada semester I/2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pukulan ini kemudian berdampak langsung kepada bisnis asuransi. Bisnis yang berkorelasi langsung dengan pergerakan ekonomi terkonstraksi lebih dalam. Tercatat perusahaan asuransi umum hanya mampu mengumpulkan premi Rp37, triliun. Lebih rendah 6,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp40 triliun.
Baca berita selengkapnya di sini.