Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan aset bank umum diperkirakan masih akan terbatas sampai akhir tahun akibat dari dampak pandemi. Sampai dengan semester I/2020, pertumbuhan aset bank umum tercatat 5,19% secara year on year (yoy).
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan pertumbuhan tersebut secara umum menunjukkan bahwa perbankan nasional masih cukup sehat walaupun terjadi pandemi. Pertumbuhan utamanya didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang diimbangi oleh kemampuan bank menjaga kualitas kredit.
DPK bank umum per Juni 2020 sebesar Rp6.260,46 triliun, tumbuh 7,95% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5;799,49 triliun.
Baca Juga
Adapun, dari total aset bank umum sebesar Rp8.670,42 triliun, lebih dari 60% disumbang dari 10 bank beraset terbesar nasional. Dari 10 bank besar itu, hanya Bank Mandiri dan BCA mampu mencatatkan pertumbuhan aset dua digit masing-masing 10,02% yoy dan 12,02% yoy.
Piter menyampaikan pandemi membuat permintaan kredit menurun. Di sisi lain, bank juga melakukan restrukturisasi kredit sehingga menahan pertumbuhan aset bank. Menurutnya, kondisi itu diperkirakan masih akan berlanjut sampai dengan akhir tahun.
"PSBB sekarang ini tidak seketat yang diperkirakan dan lingkupnya baru DKI Jakarta, tapi tetap akan menahan pertumbuhan kredit. Demikian juga pertumbuhan asetnya," katanya.