Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan kinerja penjualan eceran masih mengalami kontraksi pada kuartal III/2020, meski membaik dari kuartal II/2020.
Indeks Penjualan Eceran kuartal III/2020 diprediksi akan terkontraksi -9,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dibandingkan dengan -18,2 persen yoy pada kuartal II/2020.
Namun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, perkiraan pertumbuhan -9,6 persen masih jauh dari level pertumbuhan positif pada kuartal III/2019 yang tercatat sebesar 1,4 persen yoy.
"Perbaikan kinerja penjualan eceran pada triwulan kuartal III/2020 terutama terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh positif 1,9 persen yoy dari sebelumnya negatif -8,3 persen yoy," tulis BI dalam laporan survei penjualan eceran, Kamis (8/10/2020).
Di samping itu, BI menyebut perbaikan juga terjadi sejalan dengan membaiknya daya beli masyarakat seiring dengan sejumlah kebijakan insentif yang dikeluarkan pemerintah melalui optimalisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Adapun, per Agustus 2020, BI mencatat Indeks Penjualan Riil sebesar 196,6, masih terkontraksi -9,2 persen yoy, namun lebih baik dari -12,3 persen yoy pada Juli 2020.
Baca Juga
Perbaikan terjadi pada hampir seluruh kelompok barang, terutama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh positif, yaitu sebesar 2,7 persen yoy, dari bulan sebelumnya yang tercatat -1,9 persen yoy.
Secara spasial, kinerja penjualan eceran menunjukkan perbaikan di hampir seluruh kota pada Agustus 2020.
Dari sepuluh kota yang disurvei, penjualan eceran di Kota Makassar dan Surabaya tercatat positif dan masing-masingnya meningkat sebesar 4,0 persen yoy dan 3,8 persen yoy pada Agustus 2020.
BI memperkirakan kinerja penjualan eceran pada September 2020 akan semakin membaik di hampir seluruh kota cakupan survei, meski sebagian besar kota masih dalam fase pertumbuhan penjualan yang terkontraksi.