Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BCA Syariah menyatakan pasar halal Indonesia memiliki potensi yang sangat besar bagi perkembangan perbankan syariah.
Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih memaparkan pasar halal Indonesia mencakup 10% dari total pengeluaran halal Tanah Air yang bernilai sekitar Rp3.300 triliun pada 2018.
Pengeluaran ini berasal dari makanan dan minuman, pariwisata, fesyen, kosmetik, obat-obatan, dan media. Bahkan, pengeluaran ini akan terus tumbuh hingga US$4.800 pada 2024.
"Jadi potensi perbankan syariah ini, sudah pasti tidak ada yang mampu mengelak. Mau pandemi atau tidak pandemi, dia tetap besar," katanya dalam dalam webminar Diskusi Mikro Forum Syariah Cobisnis, Jumat (9/10/2020).
John memaparkan, di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19, aset perbankan syariah pada Juli 2020 masih mampu tumbuh 10%, lebih tinggi dibandingkan dengan konvensional yang hanya 5,5%.
Di samping itu, penyaluran pembiayaan pun masih cukup progresif di tengah pandemi, yakni 10,3% atau lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan konvensional yang hanya tumbuh tipis 1,2%.
Baca Juga
John menyampaikan perbankan syariah tanah air cukup fokus pada pengembangan usaha mikro kecil menengah yang porsinya saat ini sampai 98%.
Jumlah debitur yang besar ini, menurutnya, akan menjadi katalis positif bagi bank syariah untuk tumbuh lebih baik bersama debitur, terlebih ketika mampu mendorong debitur naik kelas.
Di sisi lain, John menyebutkan perseroan saat ini cukup fokus pada pengembangan teknologi informasi. Untuk tahap awal, perseroan berupaya mendorong nasabah untuk aktif menggunakan aplikasi mobile banking.
Namun, ke depan perseroan tetap akan berupaya untuk memanfaatkan basis data agar mampu menyalurkan kredit secara online yang bermafaat unutk menekan beban administrasi kredit.