Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia meyakini defisit transaksi berjalan pada kuartal III/2020 akan mencapai kondisi surplus.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan surplus ini dipengaruhi oleh perbaikan di sisi ekspor dan penyesuaian impor sejalan dengan permintaan domestik yang belum kuat.
Sepanjang tahun ini, BI memperkirakan defisit transaksi berjalan akan mencapai 1,5 persen terhadap PDB.
Baca Juga
"Perkiraan ini didorog oleh surplus neraca dagang yang cukup besar. Juli dan Agustus, neraca perdagangan surplus US$5,57 miliar. Dengan prospek ini serta didukung surplus finansial, neraca pembayaran Indonesia diperkirakan surplus," kata Perry Warjiyo, Selasa (13/10/2020).
Surplus ini akan mendukung ketahanan sektor eksternal. Adapun, surplus ini dibayangi oleh adanya aliran keluar portofolio asing sebesar US$1,24 miliar. Namun, aliran dana masuk mulai kembali pada Oktober ini, sebesar US$330 juta.