Bisnis.com, JAKARTA -- Industri pembayaran harus memanfaatkan peluang di tengah era new normal, seiring dengan masyarakat yang cenderung beralih ke layanan digital.
Country Manager of PT Mastercard Indonesia Navin Jain mengatakan indsutri pembayaran harus merilis pembayaran nirkontak atau berbasis quick response (QR) dengan menggunakan ponsel pintar. Hal ini didukung oleh penetrasi penggunaan ponsel pintar di Indonesia terus meningkat.
Saat ini terdapat lebih dari setengah juta Electronic Data Capture (EDC) di seluruh Indonesia. Mastercard Indonesia memproyeksi jumlahnya dapat meningkat menjadi 5 juta pada 2024.
"Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) saat ini sudah mulai merambah dunia online, dan kita telah berdiskusi dengan marketplace yang ada di sini dan mendapatkan laporan pertumbuhan merchant secara bulan ke bulan yang belum pernah terjadi sebelumnya," dalam Masterdcard Engange Indonesia 2020, Kamis (15/10/2020).
Selain mengaplikasikan pembayaran digital, industri pembayaran juga harus memastikan layanan tersebut mampu memfasilitasi transaksi dengan nilai yang tinggi. Industri pembayaran digital juga perlu memberikan sejumlah manfaat ke konsumen berupa layanan pay now travel later maupun manfaat kesehatan.
Industri pembayaran juga perlu memberikan layanan yang memungkinkan customer membuka akun tanpa harus datang ke cabang. Tidak hanya memiliki akun, customer juga bisa mendapatkan debit card di ponsel pintar yang bisa digunakan langsung.
"Kami juga melakukan investasi untuk meningkatkan deteksi penipuan dan pencegahan. Ini akan memberikan kepercayaan lebih kepada customer dan merchant untuk menggunakan pembayaran digital," katanya.