Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Utama BRI Sunarso mengakui penyaluran stimulus dan bantuan kepada masyarakat di lapangan hingga saat ini terkendala kualitas data yang jauh dari kesan akurat dan benar.
Hal itu disampaikannya dalam pesan video instagram kepada para mantri BRI di seluruh Indonesia. Dalam video berdurasi dua menit 48 detik itu, Sunarso mengatakan kendala data tersebut tidak menjadi penghalang bagi mantri BRI untuk menyalurkan stimulus dan bantuan pada masyarakat. Bahkan, mantri BRI di lapangan tetap mengendepankan prinsip good corporate governance atau tata kelola yang baik dan benar.
Berdasarkan data yang Bisnis terima, selama 16 Maret 2020 hingga 28 September 2020, BRI telah menyalurkan stimulus restrukturisasi kepada 2,95 juta debitur dengan total baki debet Rp191,5 triliun. BRI juga telah menyalurkan kredit dari penempatan dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN) senilai Rp30 triliun ke 695.000 debitur dari 25 Juni 2020 hingga 7 Agustus 2020.
Program penempatan dana PEN tahap II, BRI telah menyalurkan kredit senilai Rp6,33 triliun kepada 169.000 debitur dari 25 September hingga 2 Oktober 2020. Penjaminan kredit UMKM telah diberikan senilai Rp4,81 triliun kepada 7.925 debitur hingga 1 Oktober 2020.
Hingga 30 September 2020, subsidi bunga UMKM telah disalurkan kepada 6,5 juta debitur degan nilai Rp2,64 triliun. Bantuan produktif usaha mikro (BPUM) hingga 30 September 2020 telah disalurkan kepada 2,4 juta penerima dengan nilai Rp5,69 triliun.
KUR Super Mikro ke 238.000 debitur dengan nilai Rp2,06 triliun hinga 2 Oktober 2020. Terakhir subsidi gaji pekerja atau buruh telah disalurkan ke 2,7 juta penerima hingga 2 Oktober 2020 dengan nilai Rp3,27 triliun.
Di samping itu, mantri BRI juga hingga saat ini kerap menghdapi kesulitan beripa komplain dan ketikdapuasan yang datang dari masyarakat. Hal itu lantaran masyarakat hanya memahami bahwa penyaluran stimulus dan bantuan merupakan tanggung jawab BRI.
"Saya memahami dan merasakan kesulitan yang dihadapi di lapangan antara lain kualitas data dari berbagai sumber yang masih jauh dari kesan akurat dan benar tetapi teman-teman [Mantri BRI] tetap melakukan akurasi," katanya dalam pesan video instagram yang dikutip Bisnis, Minggu (25/10/2020).
Sunarso pun menekankan kepada para mantri BRI untuk bekerja dengan tetap berdasarkan data dan membuat laporan berdasarlan fakta dan data yang benar. Perseroan tidak mengijinkan membuat laporan dengan menarik kesimpulan berdasarkan sampling maupun uji petik.
"Tetap bekerja profesional dengan setulus hati, bekerja berdasarkan data, bicara dengan data, dan membuat laporan dengan fakta dan data yang benar," katanya.