Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) terpanggil untuk berpartisipasi memperluas jangkauan perlindungan dan layanan asuransi ke berbagai segmen masyarakat Indonesia, termasuk emerging consumer.
Bianto Surodjo, Chief Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia mengungkap bahwa salah satu caranya, yaitu membangun strategi dan kerja sama dengan mitra bisnis perbankan dan koperasi.
Pasalnya bisnis emerging consumer Allianz Life sebagian besar ditopang oleh produk asuransi jiwa kredit. Nasabah yang mendapatkan perlindungan asuransi jiwa biasanya nasabah individual, maupun nasabah yang menggeluti bidang UMKM.
"Untuk kategori nasabah UMKM, produk perlindungan asuransi jiwa kredit lekat kaitannya dengan produk pinjaman yang dimanfaatkan untuk dukungan modal usaha," jelasnya dalam keterangannya, Senin (26/10/2020).
Allianz Life meyakini bahwa sinergi yang baik dengan mitra bisnis perbankan, koperasi, dan lembaga keuangan lainnya, akan mendukung perkembangan jalur distribusi Allianz Life untuk menjangkau segmen masyarakat yang lebih luas lagi.
Pasalnya, menilik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2020, tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih di bawah angka 2 persen dari keseluruhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Inilah yang meneguhkan komitmen Allianz Life bahwa lewat produk ini memberikan perlindungan ke lebih banyak lagi masyarakat Indonesia dan senantiasa meningkatkan visibilitas produk melalui berbagai titik kontak (touch points).
Selain itu, langkah ini bukan hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tapi juga fokus pada jumlah tertanggung yang dilindungi, terutama di sektor UMKM yang butuh proteksi lebih di tengah pandemi ini.
"Kami telah menjalani bisnis asuransi mikro dan emerging consumer selama 14 tahun. Mengingat pentingnya perlindungan, khususnya terhadap kelangsungan bisnis yang dirintis di saat pandemi seperti saat ini, kami juga mengembangkan produk Sekoci Amana yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah emerging consumer," tambahnya.
Sekoci Amana merupakan produk asuransi jiwa mikro yang dirancang secara basis Syariah dari produk asuransi jiwa mikro Sekoci yang sudah dipasarkan sejak 2016.
Produk ini ditujukan untuk masyarakat konsumen mikro maupun emerging market dengan harga yang sangat terjangkau. Proses administrasinya pun mudah dipahami, mudah dibeli, serta memiliki pembayaran klaim cepat.
"Sesuai dengan namanya, Sekoci, produk ini diharapkan bisa menjadi sekoci atau perahu penyelamat bagi keluarga berpenghasilan terbatas agar tetap bertahan secara ekonomi saat tertimpa musibah melalui manfaat santunan jiwa bagi keluarga yang ditinggalkan," ungkap Bianto.
Sekoci Amana memberikan perlindungan asuransi jiwa dengan kontribusi terjangkau mulai dari Rp6.000 untuk jangka waktu perlindungan selama tiga bulan, dengan harapan bisa menjadi solusi bagi para pelaku UMKM dalam mendapatkan perlindungan dengan harga yang terjangkau.
Manfaat yang akan didapat oleh Peserta adalah pilihan santunan jiwa jika Peserta meninggal dunia karena sakit/alami hingga Rp18 juta, pilihan santunan jiwa jika Peserta meninggal dunia karena kecelakaan hingga Rp90 juta, serta pilihan tambahan satu kali santunan tunai rawat jalan di rumah sakit akibat kecelakaan hingga Rp300.000.
Dengan demikian, harapannya keluarga peserta produk asuransi dapat tetap meneruskan bisnis UMKM peserta, demi kesejahteraan masa depan.
Selain manfaat perlindungan tersebut, peserta juga dapat berbagi kebaikan dengan peserta asuransi Sekoci Amana lainnya, karena kontribusi yang dibayarkan akan dikelola Allianz Life sebagai dana musibah yang akan diberikan kepada Peserta lain yang mengalami musibah terlebih dahulu.
"Prinsip asuransi syariah yang diterapkan pada produk Sekoci Amana, mengajak nasabah untuk memiliki perlindungan sekaligus berbagi kebaikan dengan sesama peserta," ujarnya.
Sementara itu, sinergi antara Allianz Life dan mitra bisnis seperti bank dan koperasi, akan membantu menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberi mereka layanan keuangan yang dibutuhkan.
"Dalam hal ini, misalnya untuk akses produk keuangan seperti pinjaman yang dapat dilengkapi juga dengan perlindungan asuransi jiwa. Pada akhirnya, hal ini akan mendukung meningkatnya indeks inklusi dan literasi keuangan, serta penetrasi asuransi di Indonesia," jelas Bianto.