Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank BRI Syariah Tbk. resmi naik menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) III pada kuartal ketiga tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia (26/19/2020), modal inti tier satu emiten berkode BRIS ini tercatat Rp5,06 triliun, naik dari kuartal kedua tahun ini yang masih berada di Rp4,93 triliun.
Adapun, motor pendorongnya adalah pertumbuhan organik yakni dari percetakan laba. BRI Syariah mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang impresif pada triwulan III 2020, sebesar 238 persen menjadi Rp190,5 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.
Corporate Secretary BRISyariah Mulyatno Rachmanto mengatakan perseroan saat ini tengah mengajukan kenaikan kelas.
"Pengajuannya sudah kami lakukan. Saat ini masih dalam proses penegasan," katanya kepada Bisnis, Senin (26/10/2020).
Direktur Utama BRI Syariah Ngatari menyampaikan hingga kuartal III/2020 BRIsyariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp40 triliun, tumbuh mencapai 57,90 persen year-on-year (yoy). Pertumbuhan pembiayaan yang signifikan ditopang oleh segmen ritel (SME, Mikro dan Konsumer) untuk memberikan imbal hasil yang lebih optimal.
“Peningkatan laba bersih BRI Syariah di triwulan III 2020 didukung oleh optimalisasi fungsi intermediari yang diikuti dengan pengendalian beban biaya dana,” jelas Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari.
Secara rinci, sepanjang 9 bulan komposisi pembiayaan konsumer menjadi yang domininan dalam penyaluran pembiayaan di BRIsyariah. Pembiayaan konsumer ini menjadi salah satu fokus penyaluran pembiayaan BRIsyariah karena memiliki risiko yang rendah. Hal ini dikarenakan pembiayaan konsumer ini berdasarkan asset based (KPR) dan salary based (pembiayaan multi guna).
Total pembiayaan konsumer yang disalurkan BRIsyariah hingga kuartal III 2020 mencapai Rp12,2 triliun atau tumbuh sebesar 53,77 persen yoy.
Selain segmen konsumer, pembiayaan mikro BRIsyariah juga memberikan kontribusi besar terhadap total pembiayaan di BRIsyariah. Penyaluran pembiayaan mikro BRIsyariah tercatat sebesar Rp10,9 triliun, tumbuh sebesar 185 persen year on year. Pembiayaan KUR yang masuk di segmen mikro mencatat pertumbuhan positif.
Penyaluran KUR BRIsyariah pada September 2020 telah mencapai 95 persen dari target total pada tahun ini.
“Total target KUR BRIsyariah 2020 adalah Rp 4,5 triliun. Alhamdulillah pada September 2020 kami telah menyalurkan Rp4,3 triliun. Artinya hampir tercapai 100 persen dari target,” lanjut Ngatari.