Bisnis.com, JAKARTA -- Untuk mempermudah dan meningkatkan kenyamanan pelanggan, maka PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meningkatkan layanan digitalnya.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menyatakan saat ini perusahaan terus mencermati inovasi digital sektor perbankan dan finansial terutama dalam memenuhi kebutuhan transaksi yang cepat, aman, dan nyaman.
Secara bertahap dia meyakini solusi perbankan akan diarahkan pada pemanfaatan digital banking demi melengkapi perbankan offline yang sudah tersedia. Misalnya, BCA telah menghadirkan Sakuku, uang elektronik yang dapat digunakan bertransaksi melalui aplikasi smartphone dalam melakukan pembayaran untuk belanja, isi pulsa, hingga transaksi perbankan lainnya.
Mengutip data semester I/2020 yang dirilis BCA, nilai transaksi mobile banking perseroan mengalami pertumbuhan mencapai 30,4 persen year on year, dan internet banking tercatat tumbuh 5,7% year on year (y-o-y).
Sampai semester I/2020, perseroan pun sudah mencatatkan volume transaksi sebesar 1,5 juta transaksi dengan total peningkatan sekitar 23% y-o-y, dan nilai transaksi tercatat sebesar Rp267 miliar, meningkat 44% y-o-y.
“Selain Sakuku, kami juga menghadirkan inovasi digital yakni fitur Buka Rekening Online melalui BCA Mobile, dimana perseroan mencatatkan hampir 7.000 pembukaan rekening online dalam sehari oleh nasabah,” tutur Hera kepada Bisnis baru-baru ini.
Jauh sebelumnya, BCA juga sudah memiliki terobosan uang elektronik yakni Kartu Flazz, sebagai alat pembayaran untuk barang dan jasa dengan debit dana yang tersimpan pada kartu tersebut. Hera membeberkan, sampai Juli 2020, jumlah uang elektronik Kartu Flazz BCA yang beredar tercatat sampai 18 juta kartu, sedangkan transaksi uang elektronik Flazz BCA sebesar Rp220,7 juta transaksi.
“Kondisi peningkatan transaksi ini terutama disebabkan peningkatan jumlah pengguna, meskipun aktivitas masyarakat akibat PSBB berkurang terutama pada sektor transportasi di tengah situasi pandemi,” sambungnya.
Hera menambahkan, pada era kejahatan digital pada sektor finansial dengan ragam modus, keamanan adalah prioritas utama perusahaan bagi nasabah. Dia pun menyebut selain informasi dan edukasi, nasabah juga perlu didorong untuk mengikuti anjuran keamanan untuk menjaga kenyamanan transaksi.
Misalnya, nasabah wajib menjaga kerahasiaan personal identification number (PIN), menutup keypad saat memasukkan PIN, mengganti PIN secara berkala, menggunakan PIN dengan kode yang unik, sehingga sulit untuk ditebak oleh orang lain.