Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Panin Tbk. meyakini kinerja pada tahun depan bisa lebih baik dibandingkan dengan tahun ini.
Berdasarkan laporan kinerja kuartalan, emiten berkode PNBN ini tercatat memiliki total baki kredit senilai Rp133,46 triliun, atau turun 12,97 persen secara tahunan.
Sementara itu, dana pihak ketiga tercatat Rp146,44 triliun atau masih tumbuh 6,98 persen secara tahunan. Dari sisi profitabilitas, laba bersih hingga kuartal III/2020 bank only masih berada di kisaran Rp2,33 triliun. Realisasi itu meningkat 5,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yang tercatat senilai Rp2,21 triliun.
Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo menyebutkan paruh kedua tahun ini masih cukup menantang bagi industri perbankan termasuk perseroan untuk mendongkrak kinerja kredit.
Namun, perseroan cukup optimistis ekonomi tahun depan akan lebih baik untuk meningkatkan kinerja lantaran permodalan yang kuat.
"Tahun depan kinerja akan lebih baik. Kami pun akan lebih siap, mudah-mudahan lebih baik," katanya kepada Bisnis, Jumat (30/10/2020).
Dia menjelaskan tahun ini perseroan lebih fokus untuk menjaga kinerja keuangan para debitur dalam melewati masa sulit pandemi. Meski banyak yang membutuhkan insentif, dia menegaskan debitur Bank Panin masih cukup tangguh dan memiliki etika yang baik sehingga tidak menekan kinerja PNBN terlampau dalam.
"Kami lakukan restrukturisasi dan itu sudah cukup. Kami tidak perlu bawa ke meja hijau seperti bank lain," sebutnya.
Adapun, sampai dengan kuartal III/2020 restrukturisasi dan relaksasi kredit bagi nasabah yang terdampak pandemi mencapai 24 persen dari portofolio kredit yang diberikan Bank.
Herwidayatmo menyampaikan perseroan juga mulai mendapat kontribusi yang cukup baik dari bisnis transaksi individu digital banking. Peningkatan jumlah transaksi melalui saluran perbankan elektronik dengan disertai kenaikan pendaftar baru.
"Panin Bank juga terus memperkuat layanan perbankan elektronik dan digital yang semakin lengkap, dengan memposisikan Mobile Panin dan Internet Panin sebagai jalur transaksi utama bagi nasabah dalam masa pandemi."
Tahun depan, dia menyebutkan kecukupan modal dan likuiditas menjadi indikator utama peningkatan kinerja. Perseroan masih akan mampu rasio kecukupan modal di atas 27 persen lantaran laba tahun ini tak tertekan sedalam bank peer.
Likuditas tahun ini tidak hanya meningkat, tetapi juga juga semakin berkualitas dengan banyaknya dana murah masyarakat. Hal ini akan menunjang peningkatan daya saing bunga kredit perseroan tahun depan.
Dia menyampaikan perseroan memiliki eksposur kredit yang cukup beragam antara lain perdagangan, industri pengolahan, real estate, hingga penyediaan akomodasi dan restoran.
Sektor tersebut, menurutnya akan mulai menunjukkan perbaikan pada tahun depan seiring dengan penurunan tren penyebaran virus corona dan peningkatan kinerja ekonomi.