Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa teknologi finansial memiliki potensi besar dalam mempercepat inklusi keuangan Indonesia.
Pinjaman melalui Internet atau peer to peer (P2P) lending bahkan meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir.
“Melalui penggunaan teknologi, masyarakat dapat mengakses layanan keuangan dengan aman, nyaman, dan biaya terjangkau,” katanya melalui diskusi virtual, Senin (9/11/2020).
Berdasarkan data yang didapat, Airlangga menjelaskan bahwa keuangan digital Indonesia merupakan yang terbesar dan dengan pertumbuhan tercepat di Asean.
Pada 2019, estimasi teknologi finansial (tekfin) bernilai US$40 miliar atau tumbuh 49 persen setiap tahun. Sementara pada 2025, P2P lending diperkirakan akan mencapai US$130 miliar.
“Pembiayaan P2P lending hingga September 2020 bernilai lebih dari Rp100 triliun. Angka ini naik 113 persen secara year on year,” jelasnya.
Baca Juga
Airlangga berharap ekosistem ini terus tumbuh. Tujuannya inklusi keuangan bisa dinikmati semua kalangan.
Apalagi, pengguna internet masyarakat Indonesia cukup tinggi. Pengguna aktif naik dari 92 juta pada 2015 menjadi 152 juta di tahun lalu.