Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandala Multifinance Pertimbangkan Emisi Obligasi Akhir Tahun

Hal ini menanggapi fenomena makin terbatasnya sumber pendanaan pada periode mendatang.
Mandala Finance/mandalafinance.com
Mandala Finance/mandalafinance.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandala Multifinance Tbk. mempertimbangkan strategi menambah pendanaan dari pasar modal lewat penerbitan obligasi pada penghujung 2020.

Sekretaris Perusahaan Mandala Multifinance Mahrus mengungkapkan bahwa hal ini menanggapi fenomena makin terbatasnya sumber pendanaan pada periode mendatang.

Terutama, bagi perusahaan pembiayaan (multifinance) yang tak terafiliasi perbankan atau agen tunggal pemegang merek (ATPM), seperti perusahaan pembiayaan berkode emiten MFIN ini.

"Jadi, kami memang ada rencana akan menerbitkan bond pada Desember 2020," jelasnya kepada Bisnis, Senin (9/11/2020).

Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperpanjang periode restrukturisasi perbankan hingga 2022. Multifinance independen diproyeksi makin sulit mendapatkan pinjaman modal dari perbankan.

Oleh sebab itu, Mahrus mengungkap bahwa rencana relaksasi OJK kepada industri pembiayaan terkait penerbitan surat utang merupakan angin segar.

"Ini pasti akan membantu multifinance dalam memperoleh pendanaan dari penerbitan surat utang, di tengah masih terbatasnya dana dari perbankan," tambahnya.

Sekadar informasi, OJK berencana memberikan relaksasi ini buat multifinance sehat dan memenuhi persyaratan penerbitan efek sesuai POJK 35/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan.

Relaksasi ini berupa mempermudah dan mempersingkat waktu laporan kepada OJK terkait penerbitan efek menjadi hanya 2 bulan saja.

Sebelumnya, laporan penerbitan efek melalui penawaran umum kepada OJK paling lambat 3 bulan, sementara penerbitan efek bersifat utang tidak melalui penawaran umum paling lambat 6 bulan sebelum penerbitan.

Mahrus sebelumnya mengungkap bahwa rencana penerbitan obligasi pada semester II/2020 masih melihat terlebih dahulu perkembangan pasar.

"Tancap gas atau tidak, kami tunggu pasar dulu dan tergantung ketersediaan dana. Sekarang fokus kita ke internal dulu, sambil mengamati perkembangan pasar," jelasnyajelasnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Penerbitan ini akan melanjutkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahun 2020 senilai maksimum Rp1,5 triliun dengan rating idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Sebelumnya, perusahaan telah memanfaatkan kuota penrrbitan ini lewat Obligasi Berkelanjutan IV tahap I 2020 sebesar Rp150 miliar pada kisaran Juli 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper