Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank QNB Indonesia telah melunasi pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2019.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditandatangani oleh Direktur Leka Madiadipoera dan Head of Corporate Secretary Indah Mathilda, perseroan menyampaikan bahwa pelunasan tersebut dilaksanakan pada 6 Desember 2020.
Secara rinci, nilai pokok utang sebesar Rp452 miliar dengan bunga obligasi senilai Rp8,91 miliar. Dengan demikian total pelunasan senilai Rp460,91 miliar.
Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga 7,1 persen per tahun dengan tanggal jatuh tempo 6 Desember 2020.
Adapun, pada Oktober 2020, perseroan mengumumkan penawaran obligasi berkelanjutan I Bank QNB Indonesia tahap III tahun 2020 dengan jumlah pokok Rp448 miliar.
Ini merupakan penerbitan obligasi terakhir dari penawaran umum berkelanjutan I Bank QNB Indonesia dengan target dana yang dihimpun sebanyak-banyaknya Rp1 triliun.
Pada tahap pertama dan kedua penawaran umum berkelanjutan I, perseroan telah menerbitkan obligasi berkelanjutan I Bank QNB Indonesia tahap I tahun 2019 dengan jumlah pokok sebesar Rp100 miliar dan obligasi berkelanjutan I Bank QNB Indonesia tahap II tahun 2019 dengan jumlah pokok sebesar Rp452 miliar.
Baca Juga : Bank QNB Dapat Suntikan Modal Rp442,98 Miliar |
---|
Berdasarkan prospektus perseroan yang dirilis Senin (12/10/2020), obligasi ditawarkan sebesar 100 persen dari jumlah pokok obligasi dan dijamin secara kesanggupan penuh dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,25 persen per tahun dan jangka waktu 367 hari kalender terhitung sejak tanggal emisi.
Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh sebesar 100 persen dari jumlah pokok obligasi pada saat jatuh tempo. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali sertifikat jumbo obligasi yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 3 Februari 2021, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada 10 November 2021.
Masa penawaran umum pada 22-26 Oktober 2020. Adapun, pencatatan pada Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 4 November 2020.
"Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan oleh perseroan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi," terang manajemen dalam prospektus.